Usai Mendaftar, Beli Pertalite Masih Bisa Pakai Tunai

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 June 2022 17:40
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina menegaskan bahwa pendaftaran bagi pengguna bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi baru dimulai pada Jumat, 1 Juli mendatang. Sehingga pembelian Pertalite dan Solar subsidi masih akan dilayani seperti biasanya.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan untuk 1 Juli mendatang pihaknya baru melangsungkan proses pendaftaran bagi pengguna BBM jenis Pertalite dan Solar di website subsiditepat.mypertamina. Adapun, masyarakat yang ingin membeli kedua BBM tersebut pun masih akan dapat menggunakan uang tunai.

"Sekali lagi saya tegaskan, pembayaran nanti itu pun masih terbuka untuk pembayaran tunai dan non tunai masih banyak yang menanyakan, apakah harus pakai aplikasi MyPertamina, tidak ada kewajiban untuk mendownload Aplikasi MyPertamina. Untuk pembayaran gak wajib aplikasi MyPertamina bisa membayar tunai dan non tunai," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (30/6/2022).

Menurut Irto pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar di SPBU.

"Ketika kita mencocokkan data ini kalau sudah sesuai maka user atau pendaftar tadi akan tergolong sebagai masyarakat yang terdaftar menerima bbm bersubsidi. Itu dulu untuk pendaftaran. Jadi setelah menerima QR code yang bersangkutan bisa datang membeli BBM subsidi," ujarnya.

Seperti diketahui, Pertamina membeberkan konsumsi BBM jenis Pertalite tahun ini diproyeksikan akan mencapai 28 juta Kiloliter (KL). Sementara kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini hanya 23,05 juta KL.

Padahal, Pertamina ditugaskan untuk menyalurkan BBM jenis Pertalite sebagai BBM penugasan sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Sedangkan jika melihat tren konsumsi saat ini, jika tidak dilakukan pengaturan, maka kuota BBM jenis Pertalite diproyeksi akan jebol.

"Realisasi 2022 untuk Pertalite itu bisa mencapai 28 juta KL sedangkan tahun ini kuotanya 23,05 juta KL hingga Mei realisasi Pertalite telah melebihi kuota 23%," kata Irto.

Kondisi yang sama juga terjadi pada penyaluran BBM Solar bersubsidi, menurut Irto jika tidak ada pengaturan, maka penyaluran BBM jenis Solar pada tahun ini diperkirakan akan melebihi kuota yang sudah ditetapkan yakni menjadi 17,2 juta KL. Sedangkan tahun ini kuota yang diberikan adalah 14,91 juta KL.

"Sehingga year to date bulan Mei 2022, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11%," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Arcandra Tahar: Perang Iran-Israel Senjata Amankan Pasokan Energi

Next Article Konsumen Pertalite Disesuaikan Hingga Pesawat Militer Rusia Terbakar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular