Kini Jokowi, Dulu Soeharto Berani Tembus Negara Lagi Perang

redaksi, CNBC Indonesia
30 June 2022 13:06
Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin, Presiden Soeharto, Yasushi Akashi, dan Mayor CPM Unggul Yudhoyono di Sarajevo (Foto: Saidi / Setneg via Soeharto.co)
Foto: Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin, Presiden Soeharto, Yasushi Akashi, dan Mayor CPM Unggul Yudhoyono di Sarajevo (Foto: Saidi / Setneg via Soeharto.co)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkunjung ke Kyiv Ibu Kota Ukraina di tengah situasi negara tersebut sedang perang dengan Rusia. Kejadian ini mengingatkan kejadian mirip-mirip 27 tahun lalu, saat Presiden Soeharto pada Maret 1995 berkunjung ke Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina, yang juga sedang berkonflik panas.

Saat ini Indonesia di bawah Jokowi memang menjadi pemimpin negara-negara G20. Sedangkan saat itu, Indonesia menjadi pemimpin negara Non Blok.

Ihwal kejadian 27 tahun lalu, sebelum kunjungan Soeharto ke Bosnia, sempat ada kabar pesawat yang ditumpangi Utusan Khusus PBB Yasushi Akashi ditembaki saat terbang ke Bosnia. Saat bersamaan Presiden Soeharto dan Presiden Kroasia Franjo Tudjman sedang melakukan pertemuan di Zagreb, 13 Maret 1995.

Dari Stasiun Przemysl Glowny, Presiden dan rombongan akan langsung menuju Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia untuk kemudian melanjutkan lawatannya ke Moskow, Rusia.Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Dari Stasiun Przemysl Glowny, Presiden dan rombongan akan langsung menuju Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia untuk kemudian melanjutkan lawatannya ke Moskow, Rusia.

Mantan Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan kabar tersebut tak menciutkan nyali Soeharto kala itu.

Selaku Ketua Gerakan Non Blok, Soeharto tetap berkeras untuk menemui Presiden Bosnia Alija Izetbegovic sebagai bentuk dukungan moral. "Saya pamit dulu untuk ke Sarajevo," kata Soeharto kepada Franjo Tudjman seperti ditulis Sjafrie dalam buku Pak Harto The Untold Stories.

Dengan menggunakan pesawat sewaan dari Rusia jewnis JAK-40 berkapasitas 24 kursi, Presiden Soeharto terbang ke Bosnia-Herzegovina. Turut dalam pesawat antara lain Menlu Ali Alatas, Mensesneg Moerdiono, Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung, Kepala BIA Mayjen Syamsir Siregar, Dan Paspampres Mayjen Jasril Jakub, Ajudan Kolonel Sugiono, dan Juru Foto Kepresidenan Serma Saidi.

Sesuai prosedur keselamatan internasional di medan perang, semua penumpang mengenakan helm baja dan rompi yang bisa menahan proyektil M-16, kecuali Soeharto. Dia cuma berkopiah dan menolak mengenakan rompi seberat 12 kilogram. "Eh, Sjafrie, itu rompi kamu cangking (jinjing) saja. Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini (Museum Purna Bhakti) saja," ujar Soeharto.

Menjelang mendarat di Sarajevo, dari jendela pesawat Sjafrie yang kala itu menjabat Komandan Grup A Paspampres melihat senjata 12,7 mm yang biasa digunakan untuk merontokkan pesawat terbang terus mengikuti rombongan.

Lapangan terbang Sarajevo dikuasai dua pihak: Wilayah dari ujung ke ujung landasan milik Serbia yang tentaranya di bawah kendali Jenderal Ratko Mladic, sedangkan sisi kanan-kiri dikuasai Bosnia.

"Pak Harto turun dari pesawat dan berjalan dengan tenang. Kami sebagai pengawalnya pun ikut tenang dan mantap. Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah," tulis Sjafrie.

Soeharto kemudian naik panser VAB yang disediakan PBB. Rombongan melewati sniper valley, lembah yang biasa diisi para penembak jitu dari kedua pihak yang bertikai. Untungnya tidak ada apa-apa selama perjalanan. Soeharto pun bertemu Izetbegovic di istana yang kala itu kondisinya amat memprihatinkan. Selama pertemuan, Sjafrie melaporkan ada tembakan meriam tak jauh dari istana.

Setelah meninggalkan istana, Sjafrie pun bertanya pada Soeharto mengapa nekat mengunjungi Bosnia yang berbahaya. "Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik dan mereka menjadi tambah semangat," kata Soeharto.

Baca selengkapnya di sini.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular