
Bak "Lockdown", Kota India Panas Lagi karena Kasus Hina Nabi
Otoritas kota Udaipur, India, melakukan jam malam, melarang warga berkumpul dan menerjunkan ratusan aparat. Bahkan internet diputus untuk sementara waktu.

Penghinaan terhadap Nabi Muhammad masih berbuntut panjang di India. Seorang warga Hindu tewas akibat dipenggal pemuda Muslim. Ini karena ia mendukung penghinaan yang dilakukan politisi partai asal Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Warga berpartisipasi dalam prosesi pemakaman pria yang bernama Kanhaiya Lal di Udaipur, India, Rabu (29/6/2022) waktu setempat. (AP)

Hal ini membuat kote tersebut bak "lockdown". Di mana otoritas kota melakukan jam malam, melarang warga berkumpul dan menerjunkan ratusan aparat Bahkan internet diputus untuk sementara waktu. (AP)

Konflik lebih besar dikhawatirkan terjadi. Keributan dikhawatirkan menyebar di kota-kota lain di India. Pasalnya video tersebar menunjukan momen-momen kejadian. Ini menyulut kemarahan kelompok. (AFP via Getty Images/HIMANSHU SHARMA)

Badan Investigasi Nasional (NIA) pusat mengatakan bahwa video viral tersebut memang memicu kepanikan dan teror di antara massa di seluruh negeri. Untuk mencegah potensi kekerasan sektarian, pihak berwenang mengerahkan 600 polisi tambahan dan menempatkan kota berpenduduk sekitar 450.000 orang itu di bawah jam malam. (AP)

Hindu adalah mayoritas di India, dengan Muslim sebanyak 14% dari 1,4 miliar warga. (AP).

Ketua Menteri Rajasthan Ashok Gehlot mengimbau orang-orang untuk tidak membagikan video itu karena akan "melayani motif penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat". (AFP via Getty Images/MONEY SHARMA)

India telah menjadi negara dengan potret kekerasan sektarian sporadis antara mayoritas Hindu dan Muslim. Kerusuhan agama pernah terjadi beberapa kali. Di ibu kota New Delhi 53 orang tewas pada 2020, sementara di kota terdekat, Muzaffarnagar 62 lainnya tewas pada 2013. (ANI via REUTERS/HANDOUT)