
Panas! Rusia Kecam KTT NATO di Madrid, Ancam PD3 Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengecam KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara alias NATO yang kini berlangsung di Madrid, Spanyol. Moskow berujar itu bukti aliansi berusaha untuk "menahan" Rusia.
Rusia juga menyoroti kemajuan proses masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam pakta pertahanan pimpinan Amerika Serikat (AS) itu. Hal tersebut, tegas Kremlin, faktor yang mengganggu stabilitas.
"KTT di Madrid menegaskan dan mengkonsolidasikan kebijakan blok ini untuk menahan Rusia secara agresif," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, dikutip AFP dari kantor berita Rusia, Rabu (29/6/2022).
"Kami menganggap perluasan aliansi Atlantik Utara sebagai faktor destabilisasi murni dalam urusan internasional."
Diketahui KTT NATO berlangsung tiga hari dari 28 Juni hingga Kamis. Perang Rusia dan Ukraina serta masuknya Finlandia dan Swedia memang menjadi bahasan.
Tapi bukan hanya itu, sejumlah analis mengatakan keinginan Ukraina untuk bergabung juga masih diperbincangkan. Anggaran aliansi juga dibahas untuk merevisi aturan 2006, di mana setiap angola wajb memberikan 2% PDB untuk pertahanan.
Belum lagi persaingan dengan China. Kepala kebijakan di Rasmussen Global dan juga pakar Ukraina, Harry Nedelcu, mengatakan ke Al Jazeera, kemungkinan NATO mematangkan strategi menghadapi China.
"Konsep strategis baru akan diadopsi, di mana Rusia akan disebut sebagai ancaman bagi aliansi," kata Ryabkov lagi.
"Ini tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata. Ini adalah aliansi yang menjadi ancaman bagi kami," tegasnya lagi.
Sebelumnya Rusia juga memperingatkan NATO untuk tak ikut campur di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi pemerintah Vladimir Putin sejak 2014. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengana akan ada Perang Dunia 3 jika ada tindakan dari NATO atau negara anggotanya.
Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Krimea adalah deklarasi perang terhadap negara kami," tegas Medvedev Senin.
"Dan jika ini dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara. Perang Dunia Ketiga. Sebuah bencana total," tambahnya.
Rusia sendiri panas dengan NATO karena perang di Ukraina. Dengan alasan operasi militer, negeri itu menyerang tetangganya sesama bekas Uni Soviet sejak 24 Februari hingga kini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Ngamuk ke Rusia, Putin 'Acak-Acak' Jerman-Inggris