
PHK Beruntun Farmasi, Perusahaan Ini Pangkas 8.000 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan farmasi Swiss Novartis melakukan PHK besar-besaran, memangkas hingga 8.000 orang karyawan diseluruh dunia. Artinya, Novartis mengurangi lebih dari 7% tenaga kerja globalnya sebagai dampak restrukturisasi beruntun.
Media Swiss pada Selasa (28/6/2022) melaporkan, diperkirakan PHK terhadap pekerja di negara itu mencapai 1.400 orang atau 12% dari tenaga kerja raksas farmasi Swiss tersebut.
Seperti dilansir AFP, Novartis saat ini mempekerjakan sekitar 108.000 orang di seluruh dunia. PHK ini adalah bagian dari rencana restrukturisasi yang diumumkan pada bulan April lalu.
Restrukturisasi diantaranya dengan menyatukan divisi onkologi dan kegiatan farmasi lainnya. Proses ini diperkirakan akan menyelamatkan uang perusahaan hingga US$1 miliar di tahun 2024.
Dalam email yang dikirim ke karyawan, kepala Novartis Vas Narasimhan menjelaskan struktur baru perusahaan, yang dia janjikan akan 'lebih ramping dan lebih sederhana'.
"Tapi ini sayangnya akan memerlukan PHK," tulisnya, menurut surat kabar Tages-Anzeiger, dikutip Rabu (29/6/2022).
Juru bicara perusahaan berjanji memastikan proses PHK memenuhi semua persyaratan untuk konsultasi karyawan, melalui badan perwakilan jika berlaku, dan memberikan dukungan penempatan dan konseling karir kepada mereka yang terkena dampak.
"Kami menyadari dampak perubahan ini terhadap karyawan kami," katanya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mirip RI, Potret Badai PHK 'Terjang' Vietnam