
Bukan Ukraina! Demi Ini Rusia Ancam NATO Perang Dunia 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengancam NATO. Bahkan ia berujar bisa saja Perang Dunia 3 terjadi.
Hal itu bila, NATO atau negara-negara di dalamnya melakukan "tindakan" ke Krimea. Ditegaskannya, setiap upaya untuk melanggar batas Krimea adalah deklarasi perang.
"Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia," tegasnya dikutip Reuters dari situs berita Argumenty i Fakty, Selasa (28/6/2022). "... Perang Dunia Ketiga. Sebuah bencana total," ujarnya lagi.
Lalu seperti apa Krimea? Mengapa penting bagi Rusia?
Krimea adalah wilayah otonom di Ukraina yang dianeksasi Rusia sejak 2014. Berbeda dengan perang Rusia dan Ukraina yang sudah mencapai 125 hari, pencaplokan Krimea hanya dilakukan beberapa hari saja.
Ini terkait latar belakang wilayah itu 170 tahun yang lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengadakan rapat khusus untuk "mengembalikan" Krimea ke Rusia kala itu.
![]() Pemandangan jembatan yang menghubungkan Rusia dan semenanjung Crimea di dekat Kerch, Crimea, Senin (26/11/2018). Jembatan sepanjang 19 kilometer (11,8 mil), yang memakan waktu dua tahun untuk membangun dan menelan biaya $3,6 miliar adalah proyek Putin untuk menunjukkan bahwa Crimea telah bergabung dengan Rusia untuk selamanya. (AP Photo) |
"Krimea selalu merupakan bagian dari Rusia di hati dan pikiran penduduknya," ujar Putin dimuat The New York Times.
Saat aneksasi, Rusia langsung mengadakan referendum. Kremlin pun mengklaim 95% penduduk memilih reunifikasi, meski banyak dikecam Barat.
Kritikan Barat bukan tanpa alasan. Ini terkait Memorandum Budapest 1994 mengenai kedaulatan dan keutuhan wilayah Ukraina yang telah ditandatangani Rusia.
Sebenarnya di 2014, sejumlah negara Barat sudah bereaksi dengan memberikan sanksi. Eropa misalnya memberi sanksi ekonomi yang membuat sektor telekomunikasi, transportasi, dan energi Rusia tidak dapat mengekspor barang dan jasa ke perusahaan lokal.
Blok tersebut juga telah menerapkan sanksi pembekuan aset dan pembatasan perjalanan. Empat pejabat tinggi Rusia juga "dihukum" atas penangkapan, penuntutan, dan hukuman sewenang-wenang tokoh oposisi Aleksey Navalny.
Di luar sejarahnya, Krimea sendiri merupakan wilayah yang kaya sumber pangan. Ini terlihat dari data Ukraina, kala Krimea masih bergabung, di mana 50% ekonominya adalah industri produksi pangan dan distribusi.
Lautan Krimea juga ternyata menyimpan kekayaan hingga triliunan dolar, termasuk cadangan minyak dan gas. Sejumlah pengamat petroleum pun mengatakan potensinya dapat menyaingi Laut utara.
Ini setidaknya dikatakan William B. F. Ryan, seorang ahli geologi kelautan di Lamont-Doherty Earth Observatory dari Universitas Kolumbia. Saat itu, ia berujar akusisi Laut Hitam Rusia memberikannya potensi cadangan minyak.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia 'Hajar' Drone Misterius di Sevastopol, Punya Ukraina?
