RI Siap Uji Jalan Campuran Minyak Sawit 40% ke Solar Juli Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 June 2022 10:20
Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) pada Juli 2022. Setidaknya uji jalan tersebut memerlukan waktu hingga lima bulan ke depan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan proses uji jalan B40 akan dimulai dari bulan Juli hingga Desember. Adapun jarak yang ditempuh untuk uji coba B40 ini mencapai 50.000 km.

"Uji coba mulai Juli sampai Desember, (jarak tempuh) 50 ribu Km," kata Dadan baru baru ini saat ditemui CNBC Indonesia.

Dadan memastikan bahwa kebutuhan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) untuk produksi biodiesel sejauh ini masih aman dan tidak terganggu. Pasalnya, kapasitas produksi Biodiesel dalam negeri mencapai 17 juta kilo liter (kl).

"Dari sisi produksi kita sudah punya 17 juta KL dari sisi kapasitas cukup untuk program B40," kata dia.

Sebelumnya, Dadan mencatat realisasi serapan dari program Mandatori B30 yakni campuran antara biodiesel 30% dan 70% BBM jenis solar hingga Maret telah mencapai 2,5 juta kilo liter (kl). Serapan ini setidaknya sudah mencapai 24,63% dari alokasi tahun ini yang dipatok 10,15 juta kl.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa program B30 terus berjalan lancar. Bahkan serapannya pada kuartal pertama tahun ini hampir mencapai seperempat dari total alokasi tahun ini.

"Sampai Maret 2,5 juta kl satu kuartal jadi seperempatnya jadi pas dengan target kita, kita kan 10,15 sekarang sudah 2,5 kl," kata Dadan saat ditemui di Jakarta, Selasa Malam (19/4/2022).

Seperti diketahui, Kementerian ESDM pada tahun ini menetapkan alokasi biodiesel untuk dalam negeri tepatnya sebesar 10.151.018 kilo liter (kl), naik dari alokasi biodiesel 2021 yang telah direvisi menjadi 9.413.033 kl.

Penetapan alokasi biodiesel 2022 ini telah disahkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 150.K/EK.05/DJE/2021, tanggal 30 November 2021 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode Januari - Desember 2022.

Adapun untuk penyaluran program biodiesel pada 2022 ini akan didukung oleh 22 Badan Usaha (BU) BBM dengan kapasitas terpasang sebesar 15.493.187 kl dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13.527.527 kl.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Umur Berapa Kamu Tahu Kalau Lipstik Ada Sawitnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular