Hutama Karya & JICA Gelar Diskusi Soal Teknik Perbaikan Tanah
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam rangka menyukseskan penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) berkolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) beserta beberapa konsultan, pakar dan ahli di bidang tanah, menyelenggarakan Webinar Series HK ExperTalk Series ke-9.
Mengusung tema "Ground Improvement Techniques for Succeeding Trans Sumatera Toll Road Mega Project", webinar ini menjadi wadah untuk menjembatani keilmuan pada disiplin sub struktur tanah yang terkait dengan pembangunan infrastruktur yang ada.
"Pengembangan teknik perbaikan dan improvisasi tanah menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menyelesaikan mandat pemerintah, membangun Tol Trans Sumatera, serta proyek-proyek infrastruktur strategis lainnya," kata Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra dalam siaran pers, Sabtu (25/6/2022).
Dalam webminar ini, teknik perbaikan dibahas tuntas oleh para ahli dan juga pakar, mulai dari perbaikan tanah untuk likuifaksi, perbaikan untuk tanah sangat ekspansif, dan tanggul untuk tanah lunak.
Sementara Ground of Improvement untuk contoh tanah yang sangat ekspansif berada di proyek desain jalan Karawang, sedangkan perbaikan tanah untuk timbunan tanah lunak dapat meliputi tanggul pantai, tanggul jalan tol dan lainnya.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Masyhur Irsyam sebagai Ketua KK Rekayasa Geoteknik ITB di HK ExperTalk series ke-9 ini. Ia juga menjelaskan salah satu satu Inovasi Teknologi menggunakan Material Lokal adalah Sistem Tiang-Kasur Bambu.
Sementara itu, Shinichiro Takeda sebagai Direktur Curogo Ltd yang merupakan perwakilan dari JICA juga menyampaikan bahwa tujuan dari survei yang diadakan Jepang untuk Indonesia adalah agar Middle Layer Soil Mixing Method dapat dikenal lebih luas juga untuk menciptakan standar pedoman pencegahan bencana pada tanah lunak di Indonesia menggunakan mesin GI-Series yang dikembangkan oleh YBM.
"Dengan implementasi teknologi perbaikan tanah dari Jepang, diharapkan permasalahan terkait geotektik selama pembangunan dapat dimitigasi," tutup Novias Nurendra, Direktur Operasi I Hutama Karya.
Sekedar informasi, webinar ini dihadiri oleh 2 ribu peserta yang berasal dari 251 Perguruan Tinggi, lembaga pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan komunitas ahli tanah di Indonesia.
Berslogan "Improve the Land, Strengthen the Nation", HK ExperTalk kali ini dihadiri oleh beberapa ahli dan pakar tanah baik dari Indonesia maupun dari Jepang, diantaranya yakni Fahmi Aldiamar yang menjabat sebagai Kepala Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Masyhur Irsyam sebagai Ketua KK Rekayasa Geoteknik ITB, Mr. Ono Nozomu sebagai perwakilan senior untuk kantor perwakilan JICA di Indonesia serta Dhono Nugroho selaku Vice President Perencanaan dan Engineering Hutama Karya.
Dalam kesempatan ini, turut hadir juga Ahmad Numan selaku Senior Geotechnical Engineer dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Shinichiro Takeda sebagai President director Curogo Ltd, kemudian, Ryo Nakano sebagai Deputy General Manager Overseas Business Division Nittoc Construction Co.Ltd, Tetsuo Nasu sebagai General Manager YBM Co.Ltd, dan Rendiansyah Wahyudi sebagai perwakilan kantor YBM Indonesia.
Acara ini didukung oleh JICA, YBM, Kementerian PUPR, Civil Engineering Research Institute, Nittoc Construction, Curogo Ltd, dan Yamada Consulting Group.
(dpu/dpu)