Pandemi Covid Belum Kelar, Kini Ada Virus Polio di Inggris
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris, Kamis, (23/5/2022) mengumumkan penemuan virus polio dalam sampel limbah yang dikumpulkan dari pekerjaan pengolahan limbah di London.
Dalam pernyataan resmi, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), bekerja sama dengan Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) mengatakan bahwa investigasi sedang dilakukan setelah beberapa virus yang terkait erat juga ditemukan dalam sampel limbah yang diambil antara Februari dan Mei.
"Virus ini terus berkembang dan sekarang diklasifikasikan sebagai virus polio tipe 2 'turunan vaksin' (VDPV2), yang pada kesempatan langka dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kelumpuhan, pada orang yang tidak sepenuhnya divaksinasi," tulis keterangan resmi itu, dikutip Jumat (24/6/2022).
Hal ini merupakan salah satu fenomena baru. Pasalnya, kasus terakhir polio liar yang terjangkit di Inggris dikonfirmasi pada tahun 1984. Negeri Ratu Elizabeth sendiri dinyatakan bebas polio pada tahun 2003.
Peneliti meyakini bahwa deteksi VDPV2 ini menunjukkan kemungkinan ada beberapa penyebaran antara individu di London Utara dan Timur dan bahwa mereka sekarang melepaskan strain virus polio tipe 2 ini dalam kotoran mereka.
"Virus hanya terdeteksi dalam sampel limbah dan tidak ada kasus kelumpuhan terkait yang dilaporkan - tetapi penyelidikan akan bertujuan untuk menentukan apakah ada penularan komunitas yang terjadi."
Konsultan Epidemiologi di UKHSA, Dr Vanessa Saliba, mengatakan bahwa virus polio seperti VDPV2 jarang terjadi dan risiko terhadap masyarakat secara keseluruhan sangat rendah. Meski begitu, ada virus ini menyebar di komunitas dengan angka vaksinasi yang rendah.
"Jika Anda atau anak Anda tidak mengetahui informasi terbaru tentang vaksinasi polio Anda, penting bagi Anda untuk menghubungi dokter umum Anda untuk mengejar ketinggalan," ujarnya menghimbau masyarakat untuk menerima vaksin polio secepat mungkin.
(luc/luc)