Ternyata Begini Awal Hengkangnya Ratusan Pabrik dari Karawang

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
21 June 2022 16:20
industri sepatu
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan pabrik telah hengkang dari Kabupaten Karawang imbas tingginya upah minimum kota (UMK) kota tersebut. Paling banyak yang hengkang berasal dari sektor padat karya, misalnya sepatu.

"Relokasi justru yang pertama lakukan itu pabrik sepatu," kata Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/6/22).

Pindahnya pabrikan ke wilayah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur karena kesulitan pelaku usaha dalam membayar UMK yang berlaku. Karawang masuk ke dalam jajaran daerah dengan UMK tertinggi tepatnya di posisi, yakni Rp 4.798.312,00.

Nilai tersebut sedikit lebih rendah dari UMK Kota Bekasi yang berada di posisi pertama dengan Rp 4.816.921,17. Bahkan, pada tahun 2021 nilai UMK Karawang merupakan yang tertinggi di Indonesia. Karenanya banyak garmen yang pindah.

"Mana ada garmen di Karawang," sebut Eddy.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengakui bahwa banyaknya perusahaan yang pindah disebabkan karena kesulitan membayar upah.

"Karawang itu kan upah minimum salah satu tertinggi di Indonesia, sehingga menjadi wajar ketika perusahaan padat karya mereka ngga bisa bertahan di situ. Mereka cari upah minimum yang lebih kompetitif," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (20/6/22).

Perusahaan yang relokasi umumnya bukan padat modal, melainkan padat karya dengan pendanaan terbatas. Di lain sisi, karakteristik industripadat karya yang harus menanggung besarnya upah menjadi kesulitan tersendiri.

"Garmen, terkait industri makanan yang margin kecil, semua perusahaan yang tidak padat modal ngga tahan, sulit, otomatis karena udah tinggi (upah) jadi cenderungnya sulit bertahan di situ terus," sebut Hariyadi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Pabrik Tinggalkan Karawang, Kenapa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular