Blak-blakan Jokowi Tahan Harga Pertalite: Mau Sampai Kapan?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Selasa, 21/06/2022 12:18 WIB
Foto: Jokowi dalam Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022) (Tangkapan Layar Youtube PDI Perjuangan).

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka-bukaan perihal anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang harus digelontorkan pemerintah demi menjaga harga Pertalite maupun Pertamax. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

"Harga Pertalite kita masih Rp 7.650, Pertamax Rp 12.500. Hati-hati, ini bukan harga sebenarnya lho. Ini adalah harga yang kita subsidi. Dan subsidinya besar sekali," ujarnya.

Jokowi lantas memberikan perbandingan harga BBM di Indonesia dengan negara-negara lain.


"Coba kita nengok aja yang deket aja. Singapura harga bensin sudah Rp 31.000, di Jerman harga bensin juga sama Rp 31.000, di Thailand sudah Rp 20.000, kita masih Rp 7.650. Tetapi ini yang harus kita ingat subsidi kita ke situ bukan besar, besar sekali," katanya.

Menurut Jokowi, anggaran subsidi yang sudah mencapai Rp 502 triliun bisa dipakai untuk membangun ibu kota negara yang diprediksi menelan anggaran Rp 466 triliun.

"Ini semua yang kita harus ngerti. Sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini. Kalau kita nggak ngerti angka-angka, kita nggak merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini. Bangun ibu kota Rp 466 triliun, ini untuk subsidi. Tapi nggak mungkin ini tidak kita subsidi akan ramai kita juga, itung-itungan sosial politiknya juga kita kalkulasi," ujar Jokowi.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hanif Faisol: Jabodetabek Harus Pakai BBM Standar Euro IV