Internasional

Buset! Tetangga RI Tangkap Ikan Air Tawar Terbesar Sejagat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 21/06/2022 13:15 WIB
Foto: AP/Chhut Chheana

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang warga Kamboja dilaporkan telah menangkap seekor ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan yang berjenis pari itu berbobot sekitar 300 kg.

Dalam laporan Associated Press yang dikutip Channel News Asia, warga itu menangkap ikan pari raksasa pada 13 Juni lalu di area Sungai Mekong, tepatnya di wilayah Strung Treng di Selatan Kamboja. Ia langsung memberitahukan penemuannya ini kepada tim peneliti sungai itu.

"Ikan pari, yang ditangkap pada 13 Juni, berukuran hampir 4 meter dari moncong ke ekor dan beratnya sedikit di bawah 300 kg," menurut sebuah pernyataan Senin, (20/6/2022) oleh Wonders of the Mekong, sebuah proyek penelitian bersama Kamboja-Amerika Serikat (AS).


Foto: AP/Chhut Chheana
Tim ilmuwan dan peneliti Kamboja dan Amerika, bersama dengan pejabat Administrasi Perikanan bersiap untuk melepaskan ikan pari air tawar raksasa kembali ke Sungai Mekong di provinsi timur laut Stung Treng , Kamboja.(Chhut Chheana/Wonders of the Mekong via AP)

"Rekor sebelumnya untuk ikan air tawar adalah ikan lele raksasa Mekong seberat 293 kg, ditemukan di Thailand pada 2005," tambah kelompok itu.

Penemuan ini sendiri mengejutkan para tim peneliti. Pasalnya, Sungai Mekong saat ini telah mengalami tekanan ekologis akibat aktivitas manusia seperti pembangunan bendungan.

"Ya, ketika Anda melihat ikan seukuran ini, terutama di air tawar, sulit untuk dipahami, jadi saya pikir semua tim kami tercengang," kata salah seorang kepala peneliti Wonders of the Mekong, Zeb Hogan.

"Fakta bahwa ikan masih bisa sebesar ini adalah tanda harapan bagi Sungai Mekong."

Foto: AP/Chhut Chheana
Tim ilmuwan dan peneliti Kamboja dan Amerika, bersama dengan pejabat Administrasi Perikanan bersiap untuk melepaskan ikan pari air tawar raksasa kembali ke Sungai Mekong di provinsi timur laut Stung Treng , Kamboja.(Chhut Chheana/Wonders of the Mekong via AP)

Setelah ditangkap, para peneliti dibantu warga kembali melepas ikan itu. Untuk mengamatinya, peneliti juga menempatkan pelacak yang mampu mengirimkan data terkait gerak gerik ikan hingga tahun depan.

"Ikan pari raksasa adalah ikan yang sangat kurang dipahami. Namanya, bahkan nama ilmiahnya, telah berubah beberapa kali dalam 20 tahun terakhir," tambah Hogan.

"Ini ditemukan di seluruh Asia Tenggara, tetapi kami hampir tidak memiliki informasi tentangnya. Kami tidak tahu tentang sejarah hidupnya. Kami tidak tahu tentang ekologinya, tentang pola migrasinya."


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hampir Diperdagangkan di Kamboja, Begini Cerita Remaja Thailand