Internasional

Negara Ini Eksplorasi Gas Besar-besaran, Perusahaan AS Ikut

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 June 2022 06:20
FILE - This Feb. 9, 2016, file photo shows an ice-covered ConocoPhillips sign at a drilling site in Nuiqsut, Alaska. ConocoPhillips is buying shale producer Concho Resources in an all-stock deal valued at $9.7 billion. The companies said Monday, Oct. 19, 2020, that the combined business will be the largest independent oil and gas company, with pro forma production of more than 1.5 million barrels of oil equivalent per day.  (AP Photo/Mark Thiessen, File)
Foto: AP/Mark Thiessen

Jakarta, CNBC Indonesia - ConocoPhillips menjadi perusahaan minyak terbesar dari Amerika Serikat (AS) pertama yang mendaftar untuk membantu ekspansi besar-besaran gas alam Qatar, dimana salah satu negara Timur Tengah ini telah menarik penawar global untuk memastikan pasokan baru.

Chairman dan CEO ConocoPhillips Ryan Lance memuji kesepakatan itu. Ia mengatakan hal tersebut akan menjadi "yang terbaik di dunia," sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (20/6/2022).

Sebelumnya Menteri Energi Qatar Saad Sherida al-Kaabi mengatakan pada konferensi pers Minggu (19/6/2022) bahwa bagian ConocoPhillips dari proyek North Field East adalah setengah ukuran TotalEnergies Prancis, yang memiliki pangsa 6,25%, dan sama dengan ENI Italia.

Tidak ada angka untuk nilai kesepakatan yang diberikan tetapi TotalEnergies sebelumnya mengatakan telah membayar US$ 2 miliar atau sekitar Rp29  triliun untuk usaha patungannya.

Perluasan Lapangan Utara, yang memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia, diperkirakan menelan biaya lebih dari US$ 28 miliar (Rp 415 triliun), dan memiliki potensi peningkatan produksi dari saat ini 77 juta ton per tahun menjadi 110 juta ton pada tahun 2027.

Proyek ini menjadi makin penting secara internasional karena dampak dari serangan Rusia ke Ukraina terhadap pasokan energi Eropa.

Usaha patungan antara ConocoPhillips dan Qatar Energy milik negara akan berlangsung 27 tahun, tetapi Kaabi mengatakan dia memperkirakan gas dari Lapangan Utara akan bertahan lebih dari 50 tahun.

Qatar diperkirakan akan mengumumkan lebih banyak mitra dalam beberapa hari mendatang, termasuk perusahaan energi China di antara nama-nama yang disebutkan oleh sumber industri sebagai kemungkinan pesaing. China sudah menjadi salah satu pelanggan terbesar untuk gas alam cair Qatar.

Kaabi mengatakan tidak ada "elemen diplomatik" dalam keputusan tentang perusahaan yang ambil bagian. Dia mengatakan harga yang harus dibayar, kompetensi, dan kemampuan untuk memberikan akses ke pasar baru adalah elemen kunci yang menentukan pemilihan.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan RI, Negara Ini Untung Gede Kalau Rusia-Ukraina Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular