Disebut Jadi Capres, Nih Beda Anies & Ganjar Urus Uang Rakyat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa nama calon presiden dan wakil presiden RI 2024-2029 mulai menggema. Nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masuk dalam radar calon eksternal yang berpotensi diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.

Lantas bagaimana kinerja dua pemimpin daerah ini dalam mengelola kas daerahnya?

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, baik Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi DKI Jakarta, hingga 31 Mei 2022, pendapatan yang diterima dan belanja yang digelontorkan, realisasinya masih sama-sama di bawah 50%.

Dari sisi pendapatan, Provinsi Jawa Tengah lebih unggul dibandingkan DKI Jakarta. Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, realisasi pendapatan Jawa Tengah hingga 31 Mei 2022 menempati posisi ke-8 sebagai provinsi dengan pendapatan terbesar, dengan persentase 36,7%.

Sementara DKI Jakarta menempati posisi ke-29 dengan daerah yang realisasi pendapatannya terendah, dengan persentase hanya 20,43%.

Dari sisi serapan belanja daerah, Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo juga masih unggul dibandingkan Provinsi DKI Jakarta.

Jawa Tengah menempati urutan ke-5 dengan Provinsi yang sudah banyak merealisasikan belanja daerahnya, hingga 31 Mei 2022, dengan persentase 36,7%. Sementara DKI Jakarta menempati posisi ke-21 dengan persentase 20,43%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga kerap kali selalu memperhatikan simpanan dana daerah di perbankan. Baik Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta sama-sama menempati 10 besar provinsi yang memiliki simpanan dana di perbankan terbanyak.

Kali ini, simpanan pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan menempati urutan paling atas yang menyimpan dana di perbankan. Sementara Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke-8 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data Kemendagri, simpanan Provinsi DKI Jakarta di perbankan hingga 30 April 2022 mencapai Rp 7,9 triliun. Sementara dana simpanan di perbankan Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp 4,1 triliun.