Antisipasi Abrasi & Bahaya Pesisir, BMKG Deteksi Dini Cuaca

aaf, CNBC Indonesia
18 June 2022 20:19
Dok.BMKG
Foto: Dok.BMKG

Jakarta, CNBC Indonesia - Abrasi air laut yang melanda di Pantai Amurang Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Kamis (16/6) menyebabkan sejumlah warga mengungsi.

Sebanyak 69 Kepala Keluarga (KK) atau 266 jiwa terpaksa mengungsi, menurut data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebagai bentuk respon cepat, pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung pada Kamis (15/6). Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak.

Adapun 2 lokasi yang disiapkan menjadi Posko Tanggap Darurat yang terletak di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran Dua.

Pada Jumat (17/6), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengintensifkan alat pengamatan cuaca untuk memperkuat deteksi dini kecuacaan di tengah potensi bahaya abrasi susulan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa ratusan peralatan BMKG tersebar di seluruh area Sulawesi Utara.

Salah satunya, yakni Peralatan Pengamatan Cuaca Otomatis (Automatic Weather Station/AWS) yang sudah lama beroperasi dan terpasang di halaman depan Kantor Bupati Minahasa Selatan.

Guswanto menambahkan bahwa mereka juga menyiapkan beberapa peralatan AWS yang bersifat portable (PAWS), sehingga bisa dipasang di lokasi yang ditinjau.

BMKG juga akan melakukan kajian lanjutan untuk memasang Portable Digital Seismometer (PDS) yang berfungsi untuk mengukur frekuensi natural atau periode dominan di dekat lokasi abrasi di Pantai Minahasa Selatan.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, yang turut mendampingi Deputi Meteorologi juga memberi imbauan kepada masyarakat pesisir agar waspada dan menyiapkan upaya adaptasi mitigasi terhadap lima bahaya pesisir.

Beberapa bahaya pesisir yang bisa mengancam masyarakat pesisir, meliputi banjir pesisir, abrasi, gelombang tinggi, storm surge/badai, dan tsunami.

"Masyarakat pesisir wajib memahami kondisi topografi lingkungannya," katanya.


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa M 5,0 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular