Sentil Gubernur, Sri Mulyani: Cuma Bayar Gaji PNS Itu Gampang

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 June 2022 15:55
Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))
Foto: Konferensi Pers: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur BI (FMCBG) ke-2 (Tangkapan Layar Youtube))

Jakarta, CNBC Indonesia - Alokasi Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) kerap kali menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pasalnya, kinerja belanja di daerah seringkali tidak digunakan untuk kegiatan produktif.

Sri Mulyani menjelaskan, selalu mendapatkan laporan dari jajaran karyawannya, bahwa meskipun dan transfer ke daerah selama 11 tahun terakhir terus naik, namun nyatanya belanja tersebut digunakan untuk keperluan yang tidak produktif.

Banyak daerah yang lebih senang membelanjakan anggarannya untuk belanja pegawai, dibandingkan untuk pembangunan infrastruktur daerah yang bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.

"Kita gak sekedar belanja, begitu dapat transferan dari pusat langsung gampang aja bayar gaji pegawai. Itu gak perlu leadership yang perlu dipikirkan kenapa belanja barangnya banyak kenapa belanja modal kurang padahal masyarakat masih butuh Infrastruktur, masih ada kemiskinan," ujar Sri Mulyani di Kementerian Dalam Negeri, dikutip Jumat (17/6/2022).

Sri Mulyani merinci, pada 2011 jumlah dana transfer pusat ke daerah sebesar Rp 450 triliun, dana itu kini terus membengkak hingga mencapai Rp 770 triliun pada tahun ini. Namun, membengkaknya belanja daerah dikarenakan belanja pegawai yang terus naik.

Kementerian Keuangan mencatat, pada April 2022, realisasi belanja APBD mencapai Rp 175,86 triliun, turun 1,1% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 177,87 triliun.

Per jenis belanja, kinerja belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat belanja pegawai merupakan belanja yang paling besar pengeluarannya di daerah.

Pada belanja pegawai, realisasinya sampai dengan April 2022 mencapai Rp 91,10 triliun, naik 0,8% jika dibandingkan April 2021 yang sebesar Rp 90,40 triliun.

Dok. KemenkeuFoto: Dok. Kemenkeu
Dok. Kemenkeu

Kemudian pada belanja barang dan jasa terealisasi sampai April 2022 sebesar Rp 41,77 triliun atau naik 1,8% jika dibandingkan April 2021 yang sebesar Rp 41,02 triliun. Adapun belanja modal terealisasi Rp 9,32 triliun, turun 6,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dijelaskan bahwa kenaikan belanja pegawai antara lain dikarenakan sebagian besar daerah telah merealisasikan pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan Tunjangan Hari Raya (THR) bagu pegawai negeri sipil daerah (PNSD).


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Ogah Lihat APBN & APBD Cuma 'Ngendon', Segera Habiskan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular