
Jreng! Rusia Warning AS, Bakal Lakukan Serangan Udara di Sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memperingatkan militer Amerika Serikat (AS) awal pekan ini. Negara itu akan melakukan serangan udara terhadap pejuang lokal yang bersekutu dengan AS di tenggara Suriah.
Hal ini membuat AS memberi warning sejumlah kelompok yang didukung di perang Suriah. Kelompok itu diharap memindahkan posisi dan memastikan tidak ada tentara AS yang berada di dekatnya.
Menurut CNN International, serangan udara Rusia tampak sangat diperhitungkan. Ini datang ketika ketegangan masih tinggi antara Washington dan Moskow karena perang di Ukraina.
Pentagon disebut berusaha untuk memastikan ketegangan tidak meningkat dengan pasukan Rusia, termasuk di Suriah. Di negara itu AS dan Rusia berada pada poros berbeda, di mana Rusia membela pemerintah Bashar Al-Assad sementara AS bersama Turki sebaliknya.
"Penilaian awal AS adalah pasukan Rusia diperintahkan untuk memberi tahu AS sebelumnya dan melakukan serangan udara dengan mengetahui bahwa mereka tidak akan mengenai pasukan AS dan bahwa Amerika akan memperingatkan sekutu mereka," kata sumber pejabat AS, dikutip Jumat (17/6/2022).
"Tetapi Rusia kemungkinan ... mengirim pesan ke AS bahwa mereka dapat menyerang tanpa khawatir tentang pembalasan."
Serangan sendiri memang terjadi di wilayah Al-Tanf, di lokasi kelompok Maghawir al-Thawra, yang didukung AS, berada. Dalam update disebut tak ada korban namun sejumlah properti rusak.
Rusia, menurut AS, berdalih kelompok itu telah melakukan serangan bom pinggir jalan ke pasukan Rusia. AS sendiri meyakini hal itu tak pernah terjadi dan menganggap Rusia haya membuat alasan untuk melakukan serangan udara.
Sejak Rusia menyerang Ukraina, dunia khawatir perang akan melebar menjadi Rusia melawan AS atau NATO. Keduanya selama ini telah membantu persenjataan Ukraina untuk membendung serangan Rusia.
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menyebut kedua negara merupakan pemilik nuklir terbesar di dunia, lebih dari 90% hulu ledak yang ada. Rusia memiliki total 5.977 hulu ledak, sekitar 550 lebih banyak dari Amerika Serikat (AS).
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Dituding Mata-matai Rusia Lewat Ribuan HP Iphone
