RI Ngarep Jerman Gabung Bikin Pabrik Vaksin & Semikonduktor

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 June 2022 16:05
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo selama pertemuan mereka di Istana Kepresidenan di Bogor, Kamis (16/6/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Foto: Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berjabat tangan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo selama pertemuan mereka di Istana Kepresidenan di Bogor, Kamis (16/6/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menawarkan berbagai potensi Kerjasama ke Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier. Pagi hari ini (16/6/22), Ia sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor untuk membahas beberapa hal, hal pengembangan digitalisasi, infrastruktur, dan sustainability.

Setelah bertemu Jokowi, Steinmeier akan mengunjungi Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) untuk dua agenda. Pertama, menghadiri German-Indonesia Business Round Table dan meninjau PIDI 4.0 yakni fasilitas pengembangan implementasi Industri 4.0.

Dalam pertemuan round table antara pelaku bisnis Jerman dan Indonesia akan dibahas peluang-peluang kerja sama, terutama di bidang industri.

"Kami melihat bahwa peluang kerja sama di sektor manufaktur yang dapat dikembangkan oleh Indonesia dan Jerman meliputi industry semikonduktor, produksi vaksin, serta pengembangan industri 4.0," jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Di bidang industri semikonduktor, peluang investasi tercipta karena Indonesia merupakan pasar elektronika dan produk jadi elektronika. Permasalahan semikonduktor kerap menjadi kendala bagi industry manufaktur berteknologi tinggi, termasuk otomotif karena stok yang terbatas dalam setahun terakhir. Akibatnya, beberapa pabrikan mobil pun terkendala produksi.

Sedangkan pada industri produksi vaksin, terdapat perusahaan-perusahaan farmasi, antara lain PT Bio Farma (persero) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang merupakan produsen vaksin di Indonesia.

Kerja sama dalam bidang produksi vaksin diharapkan dapat mendorong transfer teknologi untuk pengembangan vaksin dan produksi vaksin bersama yang akan menguntungkan kedua belah pihak dan berkontribusi pada pemulihan pandemi global.

Dalam hal pengembangan industri 4.0, dalam penyelenggaraan pameran industri terbesar Hannover Messe 2022 beberapa waktu lalu, telah ditandatangani MoU antara Kemenperin dengan Deutsche Messe Technology Academy (DMTA) di bidang pengembangan SDM industri dan transformasi industry 4.0.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Smart Industry Academy di Indonesia," jelas Agus.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ingatkan Jerman, China Sebut Taiwan Lakukan Separatisme

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular