Ancaman Bumi Selain Covid Kini Serang AS, Ini Bukti Barunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Panas dan kelembaban yang ekstrem membunuh ribuan ternak di negara bagian Kansas, Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Menurut otoritas, suhu yang mendesis terus mengancam ternak.
Kematian akibat cuaca ini semakin membuat industri ternak di AS kesulitan. Pasalnya produsen telah mengurangi ternak karena kekeringan. Mereka juga bergulat dengan biaya pakan yang naik akibat serangan Rusia ke Ukraina memperketat pasokan biji-bijian global.
Juru bicara Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas, Matthew Lara, mengatakan mereka telah mengetahui setidaknya 2.000 kematian ternak karena suhu dan kelembaban tinggi pada Selasa (14/6/2022). Jumlah tersebut merupakan fasilitas yang menghubungi mereka untuk membantu membuang bangkai hewan ternak.
Juru bicara Asosiasi Peternakan Kansas, Scarlett Hagins, mengatakan sapi mulai menderita tekanan panas karena suhu dan kelembaban melonjak selama akhir pekan di Kansas barat dan tidak adanya angin dingin. Hewan-hewan tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan mendadak tersebut.
Suhu mencapai 108 derajat Fahrenheit (42 derajat Celcius) di barat laut Kansas pada Senin (13/6/2022) lalu, menurut Drew Lerner, presiden World Weather Inc.
Akhir pekan ini, bagian barat Kansas dan Texas menjulur akan mendekati 110 derajat, meskipun angin kencang dan tingkat kelembaban yang lebih rendah akan membantu meminimalkan kematian ternak, katanya.
"Ini akan menjadi sangat panas dan membuat stres bagi hewan," kata Lerner, dikutip dari CNBC International.
Sementara Brenda Masek, presiden asosiasi industri Nebraska Cattlemen, mengatakan untuk bertahan hidup, peternak menyediakan air ekstra bagi ternak dan memeriksa kesehatan mereka.
"Anda tidak bisa mengatakan, 'Oh, saya memeriksanya tiga hari yang lalu,'" katanya. "Saat cuaca panas, Anda harus keluar setiap hari dan memastikan air mereka tetap terjaga."
Kansas adalah negara bagian sapi AS terbesar ketiga di belakang Texas dan Nebraska, dengan lebih dari 2,4 juta sapi di tempat pemberian pakan.
(tfa/tfa)