Miris! 'Kantor Hantu' Marak, Prospek Bakal Labil Sampai 2025

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
15 June 2022 17:15
Suasana Gedung Kementrian di Kawasan Jakarta, Rabu 7/8. Pemindahan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Jakarta ke salah satu lokasi di Kalimantan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, mencapai Rp 466 triliun. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan Salah satu komponen utama pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 
Potensinya sangat kasar. Pemetaan potensi aset di Medan Merdeka, Kuningan, Sudirman, dan Thamrin perkiraan Rp 150 triliun. Ini bisa menambal kebutuhan APBN. Tadinya dari APBN butuh Rp 93 triliun. Artinya dengan Rp 150 triliun bisa menutup untuk bangun istana, pangkalan TNI, dan kebutuhan rumah dinas. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Gedung Perkantoran di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri ruang kantor diprediksi masih akan tertekan hingga 2025. Dimana makin banyak ruang kantor yang kosong akibat kelebihan pasokan.

Pengamat Properti Panangian Simanungkalit, mengatakan saat ini rata-rata okupansi perkantoran saat ini berada pada kisaran 75% dari total stok mencapai 5 juta meter persegi di wilayah Jakarta.

"Kondisinya memang sudah oversupply parah. Artinya yang kosong itu 25%, itu sekitar 1,3 juta meter persegi yang kosong," kata Panangian kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/6/2022).

Dia memprediksi setiap tahunnya permintaan perkantoran hanya terserap mencapai 350 ribu meter persegi per tahun. Sehingga setidaknya membutuhkan waktu sekitar 3 tahun lagi untuk mencapai ekuilibrium atau keseimbangan pasar baru.

"Proyeksinya ekuilibrium baru supply demand-nya ya sekitar 3 tahun lagi, jadi di 2025," katanya.

Itupun, menurut Panangian permintaan 350 meter persegi dengan asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sesuai target antara 5-6% sampai akhir tahun.

Dimana permintaan kantor berasal dari sektor perbankan, keuangan, teknologi, batu bara, energi, transportasi, dan industri.

Sebelumnya mengutip riset Colliers Indonesia, setidaknya ada 5 proyek wilayah CBD, seperti T Tower, Autograph Tower, Luminary Tower, St Regis Office Tower, dan Jakarta Office Tower by Mori.

Sementara di luar CBD mulai dari Senggala Tower, The Sima, One Belpark Office, Owner Suites by Dharmawangsa, dan MTH 27 Office Suites.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kantor Rasa Kuburan' Okupansi Makin Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular