
Update Baru Perang Rusia-Ukraina, Putin di Atas Angin

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia di Ukraina masih berlangsung hingga kini. Saat ini, Ukraina mengatakan telah merebut kembali sebagian dari pusat industri Severodonetsk.
Langkah Kyiv tersebut tampaknya menghalangi upaya Rusia untuk merebut kota yang hancur akibat serangan yang menjadi fokus serangan Moskow untuk merebut wilayah Donbas timur.
Berikut informasi terbaru mengenai perang kedua negara tetangga tersebut, melansir Reuters, Rabu (15/6/2022).
Kondisi Perang Terkini
- Rusia akan melanjutkan operasi militernya di Ukraina sampai semua tujuannya tercapai, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
- Ukraina tidak berencana menggunakan sistem roket peluncuran ganda yang diterimanya dari Amerika Serikat untuk menyerang fasilitas di Rusia, menurut seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
- Jaksa yang menyelidiki kasus kejahatan perang di Ukraina sedang memeriksa tuduhan deportasi paksa anak-anak ke Rusia sejak serangan mendadak Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari lalu. Jaksa tersebut mengatakan akan membangun dakwaan genosida kepada Moskow.
Ekonomi dan Diplomasi Saat Perang
- Putin membantah Rusia mencegah pelabuhan Ukraina mengekspor biji-bijian. Ia dengan mengatakan solusi terbaik adalah mengirimkannya melalui Belarusia jika sanksi terhadap negara itu dicabut.
- Turki mengharapkan kemajuan rencana untuk membuka ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina saat menteri luar negeri Rusia berkunjung minggu depan, menurut seorang pejabat senior Turki.
- Khawatir efek perang Rusia-Ukraina, para pejabat PBB memperingatkan perang berkepanjangan di negara tersebut akan mengancam krisis kelaparan di sana dan di seluruh dunia.
- Uni Eropa memasukkan daftar hitam komandan militer Rusia yang dilaporkan memimpin pasukan yang terlibat dalam kekejaman di Ukraina, dan menyebut mereka "tukang jagal" Bucha dan Mariupol.
- Rusia menuduh Jerman membuat keamanan Eropa menjadi tidak seimbang dengan "remiliterisasi", karena Berlin menopang pengeluaran militernya.
- Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memanggil kepala media Amerika Serikat (AS) di Moskow pada Senin (13/6/2022) untuk memberitahu mereka tentang tindakan keras dalam menanggapi pembatasan AS terhadap media Rusia.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan