Hasto Ungkap Mimpi Megawati: Bung Karno Diterima Sewajarnya

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
Senin, 06/06/2022 20:30 WIB
Foto: Megawati Soekarnoputri di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Jawa Barat, Senin (6/6/2022) (Dokumentasi PDI Perjuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memiliki mimpi yang tidak banyak diketahui banyak orang. Mimpi itu adalah agar sang ayah yang juga proklamator sekaligus presiden pertama RI Bung Karno diterima sewajarnya di republik ini.

Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto setelah menyelesaikan sidang promosi gelar doktor di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022). Hasto dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cum Laude usai mempertahankan disertasi berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara".

Secara khusus, sambil menangis, Hasto mengucapkan terima kasih kepada Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan yang menjadi salah satu pengujinya.



"Penelitian ini kami persembahkan bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga mimpi Ibu, Bung Karno tidak hanya diterima apa adanya tetapi Bung Karno dengan pemikirannya akan selalu hidup dan menggerakkan Indonesia untuk menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa di dunia. Terima kasih," kata Hasto tak bisa menahan haru.

Sebelum momen itu terjadi, Hasto menceritakan suatu hal penting yang dialaminya bersama Megawati. Peristiwa itu terjadi tahun 2008 di Buleleng.

"Di pinggir pantai, suasananya enak, kontemplatif, saya bertanya kepada Ibu Mega. Apa mimpi Ibu Mega? Ini belum pernah saya ceritakan. Bu Mega diam sejenak lalu mengatakan kepada saya "Mimpi saya adalah agar Bung Karno ini diterima sewajarnya di republik ini," ujar Hasto.

Menurut dia pernyataan itu luar biasa. Apalagi dari pengalaman hidup Megawati bagaikan falsafah Jawa cokro manggilingan.

"Jadi anak presiden, tinggal di istana kemudian akibat peristiwa politik yang tidak jelas kebenarannya sampai sekarang menjadi rakyat biasa, tidak membawa apa-apa. Bahkan Bung Karno tidak tahu berapa gajinya, di mana dana pensiunnya tidak tahu. Kemudian kita tahu apa yang terjadi dengan Bung Karno," kata Hasto.

Dia lantas menceritakan suatu ketika, tanpa proses hukum yang jelas, Mega menengok Bung Karno membawa makanan. Ransum makanan yang mau diberikan kepada Bung Karno diaduk-aduk dengan bayonet.

"Tetapi dengan seluruh proses seperti itu, ketika reformasi Pak Harto jatuh semua menghujat Pak Harto, Ibu Mega mengatakan "Setop hujat Pak Harto." Dan Ibu Mega melakukan langkah rekonsiliasi nasional. Bahkan tidak ada dendam sedikitpun dari Ibu Mega. Pemerintahan dibangun mengatasi krisis yang menyengsarakan rakyat," ujar Hasto.

"Kemudian saya tanya, kenapa ibu dengan pengalaman luar biasa itu ibu melarang agar Pak Harto jangan dihujat. Ibu Mega mengatakan "Saya tidak ingin seorang pemimpin dipuja ketika berkuasa dan dihujat ketika tidak berkuasa. Biarlah itu jadi pengalaman Bung Karno saja". Menurut saya ini luar biasa," tambah Hasto.

Menurut dia, Megawati hanya punya cita-cita sederhana. Bagaimana Bung Karno diterima apa adanya.

"Dan beliau telah melakukan rekonsiliasi nasional tanpa dendam yang menurut saya lebih hebat dari Nelson Mandela," usai pernyataannya inilah Hasto menangis haru.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Sapa Megawati di Peringatan Hari Lahir Pancasila

Pages