Beli LPG 3 Kg Juga Akan Pakai Aplikasi? Ini Bocoran Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana mengimplementasikan pelaksanaan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi secara tertutup dengan menggunakan aplikasi yang dimiliki PT Pertamina yaitu My Pertamina. Hal ini dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih tepat sasaran.
Lantas, apakah memungkinkan aplikasi MyPertamina ini diterapkan pada penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg)? Mengingat berdasarkan data Pertamina sebanyak 93% LPG yang beredar di kalangan masyarakat luas saat ini merupakan LPG 3 Kg.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan bahwa pihaknya akan selalu melaksanakan apa yang menjadi arahan regulator. Oleh sebab itu, Infrastruktur yang menjadi bagian dari badan usaha tentunya akan Pertamina persiapkan.
"Tentunya akan ada sosialisasinya bila hal tersebut sudah diputuskan regulator," kata dia kepadaCNBC Indonesia, Jumat (3/6/2022).
Tentunya akan ada sosialisasinya bila hal tersebut sudah diputuskan regulatorIrto Ginting, Corsec Pertamina Niaga |
Sementara, Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno menilai bahwa penyaluran LPG 3 Kg secara tertutup menggunakan aplikasi MyPertamina akan cukup sulit. Pasalnya, berbeda dengan Pertalite, belum tentu warga miskin yang menggunakan LPG 3 Kg mampu mempunyai akses untuk mengoperasikan aplikasi MyPertamina.
"Kalau memiliki kendaraan logikanya mereka memiliki handphone untuk membaca aplikasi. Namun untuk pengguna LPG 3 kg belum tentu menggunakan seperti itu. Belum tentu mereka punya kendaraan belum tentu mereka punya smartphone ya, jadi harus dilihat juga," kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/6/2022).
Oleh sebab itu, menurut dia perlu adanya penelaah yang lebih mendalam lagi terkait aplikasi MyPertamina untuk penyaluran LPG 3 Kg. Khususnya dari aksesbilitas masyarakat yang memiliki smartphone dan yang bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk pembelian LPG 3 Kg.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman sebelumnya mengatakan bahwa setiap transaksi pembelian BBM jenis Pertalite ke depan rencananya akan diintegrasikan dengan aplikasi MyPertamina. Sehingga masyarakat yang berhak membeli Pertalite harus registrasi terlebih dahulu pada sistem aplikasi tersebut.
"Kita akan mengoptimalkan pemakaian My Pertamina dalam transaksi BBM subsidi. Jadi semua konsumen penerima subsidi perlu register dan bisa membeli BBM subsidi di SPBU. Sistem masih difinalisasi, kemudian disosialisasikan dulu," ujar Saleh kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/5/2022).
Selain aplikasi My Pertamina, menurut Saleh pihaknya juga bakal mengandalkan teknologi QRIS untuk setiap transaksi pembelian Pertalite. Namun sayang, ia belum membeberkan secara rinci mengenai kelanjutan dari teknologi tersebut.
"Ada juga opsi kita menggunakan QR code sehingga lebih cepat dan aman," ujarnya.
Pemerintah saat ini memang tengah menggodok pembentukan petunjuk teknis pembelian bahan bakar minyak atau BBM subsidi dan petunjuk teknis untuk pembelian LPG 3 Kg. Hal tersebut dilakukan supaya proses penyaluran dari kedua kebutuhan pokok masyarakat ini dapat lebih tepat sasaran.
Pasalnya, sebanyak 93% LPG yang beredar di kalangan masyarakat luas saat ini merupakan LPG 3 kg. Sementara, sejak PT Pertamina menaikkan harga BBM jenis Pertamax pada 1 April 2022, ramai-ramai pengguna beralih menggunakan BBM Pertalite yang lebih murah.
Untuk diketahui, MyPertamina sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan digital dari Pertamina dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja.
Aplikasi ini digunakan untuk pembayaran bahan bakar minyak secara non-tunai di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina. Adapun setiap transaksi pembelian BBM menggunakan aplikasi MyPertamina, pengguna akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan ke beragam voucher mitra Pertamina, merchandise eksklusif, dan lainnya.
(pgr/pgr)