
DPR Restui Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI mendukung langkah yang akan dilakukan pemerintah terkait implementasi dari pelaksanaan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi secara tertutup yang akan memanfaatkan infrastruktur digital. Salah satunya yakni dengan aplikasi yang dimiliki PT Pertamina yaitu My Pertamina.
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno menilai sepanjang penerapan aplikasi tersebut dapat berjalan sesuai fungsinya dalam penyaluran BBM yang lebih tepat sasaran, pihaknya akan mendukung langkah yang akan dikerjakan pemerintah.
"Pertama, apapun yang bisa dilakukan agar penyaluran Pertalite ke masyarakat betul tepat sasaran tentu akan kami dukung," kata dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/6/2022).
Oleh sebab itu, ia menyarankan supaya proses sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan aplikasi MyPertamina harus segera dilakukan. Misalnya, seperti pemberian insentif dalam menggunakan aplikasi tersebut.
"Nah itu harus disosialisasikan dengan baik sehingga keberhasilan dari aplikasi itu dapat terlihat di masyarakat," ujarnya.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman sebelumnya mengatakan bahwa setiap transaksi pembelian BBM jenis Pertalite ke depan rencananya akan diintegrasikan dengan aplikasi My Pertamina. Sehingga masyarakat yang berhak membeli Pertalite harus registrasi terlebih dahulu pada sistem aplikasi tersebut.
"Kita akan mengoptimalkan pemakaian My Pertamina dalam transaksi BBM subsidi. Jadi semua konsumen penerima subsidi perlu register dan bisa membeli BBM subsidi di SPBU. Sistem masih difinalisasi, kemudian disosialisasikan dulu," ujar Saleh kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/5/2022).
Selain aplikasi My Pertamina, menurut Saleh pihaknya juga bakal mengandalkan teknologi QRIS untuk setiap transaksi pembelian Pertalite. Namun sayang, ia belum membeberkan secara rinci mengenai kelanjutan dari teknologi tersebut.
"Ada juga opsi kita menggunakan QR code sehingga lebih cepat dan aman," ujarnya.
Pemerintah saat ini memang tengah menggodok pembentukan petunjuk teknis pembelian bahan bakar minyak atau BBM subsidi dan petunjuk teknis untuk pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg). Hal tersebut dilakukan supaya proses penyaluran dari kedua kebutuhan pokok masyarakat ini dapat lebih tepat sasaran.
Pasalnya, sebanyak 93% LPG yang beredar di kalangan masyarakat luas saat ini merupakan LPG 3 kg. Sementara, sejak PT Pertamina menaikkan harga BBM jenis Pertamax pada 1 April 2022, ramai-ramai pengguna beralih menggunakan BBM Pertalite yang lebih murah.
Untuk diketahui, My Pertamina sendiri merupakan aplikasi layanan keuangan digital dari Pertamina dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terintegrasi dengan aplikasi LinkAja.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap Beli Pertalite Pakai Aplikasi Digital, Sudah Tepat?