Perangnya di Ukraina, Korbannya di Seluruh Negara!

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
02 June 2022 11:19
Rusia menyatakan sedikinya 265 milisi Ukraina menyerahkan diri di daerah pabrik baja Azovstal, Mariupol pada Selasa (17/5). (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Foto: Rusia menyatakan sedikinya 265 milisi Ukraina menyerahkan diri di daerah pabrik baja Azovstal, Mariupol pada Selasa (17/5). (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia vs Ukraina berdampak ke seluruh dunia. Harga komoditas melambung tinggi, sehingga menyebabkan tekanan inflasi dan penyesuaian kebijakan perdagangan di berbagai negara.

Rusia dan Ukraina adalah produsen dan eksportir sejumlah komoditas utama dunia. Migas, pertambangan, hingga pangan banyak berasal dari dua negara tersebut.

Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), mengungkapkan harga sejumlah komoditas naik hingga mencatat rekor baru. Ini menyebabkan harga energi dan biaya produksi naik sehingga harga di tingkat konsumen ikut naik.

"Harga pangan dan energi terlihat mengalami tren meningkat. IMF (Dana Moneter Internasional) bulan lalu merevisi perkiraan inflasi. Negara-negara maju direvisi dari 3,9% jadi 5,7% dan negara berkembang dari 5,9% jadi 8,7%," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).

cpiSumber: BPS

Untuk meredam harga di tingkat domestik, lanjut Margo, sejumlah negara memberlakukan kebijakan restriksi ekspor. Dengan demikian pasokan di dalam negeri akan memadai sehingga harga bisa terkendali.

Indonesia pun melakukan hal serupa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melarang ekspor minyak sawit mentah dan turunannya demi menurunkan harga minyak goreng di Tanah Air.

"Terdapat 10 negara yang melakukan pembatasan ekspor pangan dan pupuk selama krisis Rusia-Ukraina. Enam negara membatasi ekspor pangan dan empat membatasi pupuk," ungkap Margo.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hantam Kota di Ukraina, Pesawat Rusia Tinggalkan Lubang 20 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular