
Jahatnya Inflasi, Sri Mulyani: Ancam Ekonomi Sampai Resesi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Indonesia periode Mei 2022 akan diumumkan pukul 11.00 WIB. Semua menunggu kabar tersebut karena ada kekhawatiran masih berada di level yang tinggi.
Namun bila melihat negara lain, inflasi sudah lebih dulu naik gila-gilaan. Sebut saja Amerika Serikat (AS) dengan inflasi 8,3%. Akibat kondisi tersebut Bank Sentral AS terpaksa menaikkan suku bunga acuan dengan agresif.
![]() Dok, Kemenkeu |
Inggris alami inflasi sampai dengan 9%, tertinggi sejak 40 tahun terakhir. Inggris juga ambil langkah moneter yang serupa dengan AS.
Sementara itu Rusia menembus level 17,8%, Brasil 12,1%, Meksiko 7,7%, India 7,8% dan Korea Selatan 4,8%.
Lonjakan ini dipengaruhi oleh persoalan rantai pasok yang terjadi ketika pandemi covid-19 dan disambung oleh kenaikan harga komoditas energi dan pangan akibat perang Rusia dan Ukraina.
"Jadi bukan hanya harga tinggi tapi bisa mengancam kinerja ekonomi dan seperti AS bisa resesi," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR, Selasa (2/6/2022)
Respons yang dilakukan banyak negara adalah dengan pengetatan moneter. Maka dari itu, ekonominya terpaksa melambat bahkan tidak sedikit negara yang akan terancam resesi seperti yang akan terjadi pada AS.
"AS dengan ekonomi terbesar akan mempengaruhi dunia, dengan inflasi dan moneter akan mempengaruhi seluruh dunia," jelasnya.
Indonesia sendiri masih berada pada level inflasi terkendali, yaitu 3,47% meskipun tertinggi sejak Agustus 2019. Sedangkan suku bunga masih di tahan di level 3,5%. Pemerintah mengambil opsi penambahan subsidi agar tidak kenaikan harga energi yang mendorong lonjakan inflasi.
"Peranan APBN sangat penting dalam menghadapi guncangan-guncangan," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs