
Jerman Mulai Dekati RI, Minta Suplai Batu Bara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pihak Jerman melalui Asosiasi Perusahaan Batu Bara di Jerman (VDKI) mengungkapkan keinginannya untuk melakukan kerja sama suplai batu bara dari Indonesia.
Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi.
Agung mengatakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan pertemuan dengan CEO Asosiasi Perusahaan Batubara di Jerman (VDKI) dan juga CEO HMS Bergbau AG, Lars Schernkau, bertempat di Hotel Palace Berlin, Jumat (27/5) waktu setempat.
"Pada pertemuan tersebut disampaikan bahwa 50% dari suplai batubara Jerman berasal dari Rusia dan dengan perkembangan situasi saat ini, Jerman ingin mengembangkan kerja sama suplai batubara dari Indonesia," ungkap Agung.
Menteri ESDM juga meminta kiranya VDKI juga bisa berkoordinasi dengan Asosiasi perusahaan serupa di kawasan Eropa, termasuk memastikan ketersediaan fasilitas pelabuhan, serta terms and conditions untuk kontrak tersebut.
Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan produksi batu bara Indonesia pada tahun ini mencapai 663 juta ton.
Seperti yang diketahui, sejatinya Jerman berencana menon-aktifkan seluruh pembangkit dari batu bara pada tahun 2030. Hanya saja, hal itu terbentur pasokan gas untuk pembangkit dari Rusia. Alhasil, Jerman kembali menghidupkan pembangkit batu baranya dan membutuhkan suplai batu bara.
Direktur Eksekutif Asosiasi Batu Bara Idnonesia (APBI), Hendra Sinadia menyatakan bahwa, pihaknya telah mengadakan zoom meeting dengan beberapa importir batu bara dari Jerman pada pertengahan Mei 2022 ini.
"Difasilitasi oleh KBRI Berlin. Sebelumnya acara tersebut didahului di April, Dubes RI untuk Jerman mengadakan pertemuan zoom dengan Ketua KADIN dan Ketua APBI membahas rencana tersebut,' tandas Hendra kepada CNBC Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pernah Jadi Ibu Kota Jerman, Ini Penampakan Bonn Sekarang