Internasional

Media Rusia Sebut Ada Lab Biologis Rahasia AS di DKI, Bahaya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 May 2022 09:55
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media resmi pemerintah Rusia, Sputnik, menuding Amerika Serikat (AS) memiliki laboratorium biologis yang berlokasi di Indonesia. Sputnik menyebut lab itu berada di Jakarta, tepatnya di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Diketahui temuan dari Sputnik ini diungkapkan saat Moskow menemukan laboratorium serupa milik Washington ketika menyerang Ukraina. Rusia mengeklaim AS sedang menciptakan senjata biologis baru yang dapat mengancam dunia.



Sputnik mengungkapkan bahwa laboratorium tersebut merupakan rumah bagi Namru-2 atau fasilitas bioresearch yang menyimpan patogen dan virus berbahaya.

"Unit Penelitian Medis Angkatan Laut AS (NAMRU) berakar di Guam di bawah yayasan Rockefeller. Itu didirikan pada tahun 1955, sedangkan detasemen NAMRU-2 di Jakarta telah dibuka pada tahun 1970 untuk mempelajari penyakit menular yang berpotensi signifikansi militer di Asia," tulis Sputnik sebagaimana dikutip Selasa (31/5/2022).

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menilai tudingan Rusia berkaitan dengan Namru-2 yang berada di Jakarta Pusat. "Nggak ada lainnya," kata Supari saat dijumpai reporter detikX di kediamannya, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa, 5 April 2022.

Supari menyebut keberadaan Namru-2 di Indonesia memang sempat menjadi polemik. Penjagaan ketat di laboratorium Namru-2 oleh Angkatan Laut AS pada era itu menyebabkan banyak mata menaruh curiga terhadap aktivitas yang mereka lakukan.

Sampai-sampai, ketika itu, Supari sebagai Menteri Kesehatan pun tidak diperbolehkan masuk ke Namru-2. Padahal dia punya wewenang masuk lantaran lokasi Namru-2 berada di kompleks milik Kementerian Kesehatan.

Peristiwa itu mengingatkan Supari terhadap pesan empat dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menyambanginya ketika dia baru saja menjabat Menteri Kesehatan pada 2004. Keempat dosen yang sudah berusia sepuh itu, kata Supari, memperingatkannya agar berhati-hati terhadap Namru-2. Supari diminta menyelidiki aktivitas yang dilakukan Namru-2 karena dicurigai memiliki agenda terselubung.

"Namru ini adalah kegiatan intelijen yang terkover dengan kegiatan penelitian," kata Supari, menirukan pesan salah satu dosen FK UI yang mengunjunginya waktu itu.

Itu pula alasan mengapa, pada 2005, Supari mengeluarkan surat keputusan Menteri Kesehatan untuk menghentikan sementara pengiriman spesimen kepada Namru-2. Spesimen adalah sampel virus atau penyakit yang digunakan sebagai bahan penelitian.

Melalui SK itu, Supari melarang universitas dan berbagai laboratorium di Indonesia menjalin kerja sama dengan Namru-2. Kendati demikian, SK itu akhirnya dibatalkan atas permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Dino Patti Djalal, yang ketika itu menjabat juru bicara kepresidenan.

Dino menyebut, saat itu Namru-2 sangat bermanfaat bagi Indonesia sehingga tidak ada alasan untuk menghentikan kerja sama dengan Namru-2.

"Namru-2 itu membantu memberikan riset mengenai penyakit flu burung waktu itu, di mana peneliti kita masih sangat kurang," ujar Dino kepada reporter detikX melalui sambungan telepon pekan lalu.



Meski begitu, pembatalan SK itu sama sekali tidak menyurutkan kecurigaan Supari. Sebaliknya, keberhasilan Namru-2 mendiagnosis virus flu burung terhadap salah satu pasien di Indonesia justru semakin menambah kecurigaannya. Ketika itu, pada pertengahan 2005, Namru-2 berhasil mendiagnosis salah satu pasien pneumonia di Tanah Karo, Sumatera Barat, telah terjangkit flu burung.

Klaim diagnosis itu membuat Supari kaget. Sebab, kata dia, ketika itu belum pernah ditemukan satu pun pasien flu burung di Indonesia meski sebetulnya kasus flu burung di Indonesia ditemukan pada unggas sejak 2003. Tapi, buat Supari, itu adalah virus yang berbeda dengan yang ada pada manusia.

Menurut Supari, untuk bisa mendeteksi pasien flu burung, laboratorium harus terlebih dahulu memiliki primer dari virus itu sendiri. Primer adalah sampel rujukan untuk menyatakan sebuah virus memiliki kemiripan ciri dengan virus sebelumnya. Primer ini, kata Supari, tidak bisa didapatkan dari unggas maupun pasien dari negara lain.

"Beda flu burung Indonesia dengan flu burung (negara lain), itu beda," ujar Supari.



Kecurigaan Supari kemudian semakin menjadi ketika ia mengetahui Namru-2 telah mengirimkan galur H5N1 salah satu pasien flu burung di Indonesia kepada Pusat Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO CC). Virus yang dikirim ke WHO CC itu kabarnya juga dikirim ke laboratorium kimia milik Amerika Serikat, yakni Los Alamos National Laboratory. Los Alamos diketahui pernah membuat bom atom pada Perang Dunia II, yang digunakan tentara AS untuk meledakkan Hiroshima dan Nagasaki.

Juru Bicara Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia Michael Quinlan membantah tudingan Rusia yang berujung pada spekulasi keberadaan Namru-2. Menurut Quinlan, tuduhan itu merupakan propaganda yang sengaja disebar Kremlin untuk membingungkan publik atas tindakan yang dilakukan mereka di Ukraina, Georgia, dan beberapa tempat lainnya di Eropa. Kremlin merujuk pada benteng pertahanan Rusia di Moskow. Nama Kremlin juga diartikan sebagai sebutan lain untuk pemerintah pusat Rusia.

Quinlan balik menuding Rusia telah memanfaatkan jaringan intelijennya, yaitu Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR), untuk membuat berita bohong terkait Amerika Serikat. Tujuan dari kebohongan itu adalah untuk menebar perselisihan di antara negara-negara terkait.

"Disinformasi adalah cara yang cepat dan cukup murah untuk mengacaukan masyarakat dan menyiapkan panggung untuk potensi aksi militer," kata Quinlan melalui surel kepada detikX pekan lalu.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Beri Tanggapan Dingin Proposal Keamanan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular