Kacau! KPK Sebut Impor Pangan Rawan Suap, Data Gak Jelas

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 May 2022 13:46
Gedung KPK (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Foto: Gedung KPK (Ahmad Bil Wahid/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pahala Nainggolan, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menceritakan tata niaga di Indonesia yang berantakan dan rawan korupsi. Terutama dalam persoalan impor.

"Pokok masalahnya adalah data yang enggak transparan," ujarnya dalam acara Talkshow Neraca Komoditas, Senin (30/5/2022)

KPK selama ini telah membongkar beberapa kasus impor di tanah air dengan modus yang hampir sama. Semua diawali dengan data yang tidak transparan. Misalnya pada komoditas beras.

"Data gak jelas, tiba-tiba perlu impor beras 1 juta. Padahal sekarang gak diimpor baik-baik saja," jelasnya.

Kemudian penyusunan kebijakan ekspor yang tidak berbasis data yang akurat dan terintegrasi. Misalnya dalam hal kuota. Pihak yang memegang kuota, kata Pahala adalah orang yang dicari pengusaha. Bahkan berani membayar lebih atas kuota yang ditetapkan karena penjualan barang impor yang menguntungkan.

"Ini kasus korupsi sebenarnya suap. Kenapa? karena kuota. Kita tahu impor disparitas harga tinggi. Pada saat yang sama swasembada juga gak jelas, pokoknya ditiupin langka ya impor, langka ya impor," jelasnya.

Maka dari itu, kata Pahala dibutuhkan neraca komoditas. Menurutnya kebijakan tersebut membuat semua menjadi lebih transparan, baik persoalan ketersediaan barang hingga kebutuhan impor.

"Perizinan musuhnya cuma satu, bikin transparan selesai semua korupsi. Ruangan gelap isi 100 disuruh berbaris itu chaos. Kita bilang ini neraca komoditas, nyalain lampu," papar Pahala.

Di samping itu industri dalam negeri juga akan terbantu dan impor bisa dikurangi. Pahala menginginkan agar 116 komoditas pangan segera ada dalam neraca tersebut.

"Jangan dicicll, misal 5 komoditas, nanti 5 tahun lagi tambah, ya jangan terlalu lama," tegasnya.

Pemerintah juga perlu menyiapkan aturan teknis, baik elemen data, protokol pertukaran data, akses dan komitmen pimpinan lembaga.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow.. Bisa Atur Impor, Begini Saktinya Badan Pangan Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular