
Ini Dia Penampakan Tol "Atlantis" di Tanah Jawa
Pembangunan tol Semarang- Demak saat ini masih terkendala isu tanah musnah dalam trase tol itu.

Jalan Tol Semarang-Demak 27 km bakal banyak melewati jalur pesisir yang melintasi area dengan fenomena tanah musnah atau 'fenomena atlantis'. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Tol ini juga terkenal dengan konstruksi tanggul lautnya dan bila sudah operasi, maka tol ini akan melintasi kawasan yang banyak digenangi oleh air di pantai utara Jawa (Pantura). (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Tol diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan Jalan Tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa yang ditargetkan tuntas seluruhnya 2024. Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak khusus Seksi 2 progresnya telah mencapai 80,63% dan ditargetkan selesai konstruksi pada akhir tahun 2022.(Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jalan Tol ini terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang ini diharapkan setelah rampung akan semakin mendukung pertumbuhan Pusat Ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Tol ini juga akan difungsikan sebagai penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang sering terjadi di sekitar Semarang. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jalan Tol dengan panjang 27 Km ini memiliki dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah yang ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang. Sementara untuk Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km yang merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak. (Dok. Kementerian PUPR)

Namun yang masih menjadi kendala saat ini pengadaan lahan akibat fenomena tanah musnah atau tanah yang berubah bentuk karena peristiwa alam, karena berada pada trase tol ini. Sehingga proses perhitungan dan pembebasan sempat menjadi kendala karena lokasi lahan yang sudah terendam oleh air. (Dok. Kementerian PUPR)