Saat Jokowi Pamer Berhasil Kendalikan Amukan Covid-19

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 May 2022 13:20
Presiden Joko Widodo Saat Opening Ceremony, The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022, Bali, 25 Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo Saat Opening Ceremony, The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022, Bali, 25 Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan pencapaiannya dalam mengendalikan 'amukan' pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir. Kini, situasi sudah jauh lebih terkendali.

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam Opening Ceremony The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022, Jokowi menyebut bahwa pandemi yang selama ini terjadi merupakan bencana terbesar dunia.

"Pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar dunia," kata Jokowi.

Jokowi mengemukakan wabah yang bermula di Kota Wuhan, China itu telah menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban hingga 6,3 juta orang, di mana 7,5 juta anak telah kehilangan orang tua.

Pemerintah Indonesia, kata Jokowi, pun menerapkan kebijakan yang dinamis sesuai dengan situasi terkini. Salah satunya, adalah kebijakan rem dan gas untuk menjaga keseimbangan dari sisi kesehatan dan perekonomian.

"Ini terbukti telah memberikan dampak yang baik. Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau, dengan populasi 270 juta orang, telah mensuntikkan 411 juta dosis vaksin," jelasnya.

Jokowi mengatakan perkembangan kasus harian telah turun tajam dari 64 ribu saat puncak kasus, kini menjadi 345 kasus harian per kemarin. Situasi ini pun berdampak pada kondisi perekonomian secara keseluruhan.

"Pertumbuhan ekonomi terjaga di 5,01% serta inflasi di level aman 3,5%," jelasnya.

Jokowi menyebut daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana akan menentukan seberapa besar angka kerugian yang harus ditanggung. Apalagi, saat ini dunia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Apalagi dunia saat ini sedang menghadapi climate change. Dengan tantangan kebencanaan yang berat yang bisa terjadi setiap saat, masyarakat dan pemerintah harus siaga dan sigap menghadapi bencana membangun sistem peringatan dini multibencana serta perwujudan masyarakat yang sadar dan tangguh terhadap bencana," tegasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid RI Tiba-tiba Melonjak, Jokowi Ingatkan Ini..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular