
Data Intelijen AS Ungkap Biang Kerok Krisis Pangan Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia secara efektif telah menghentikan semua perdagangan maritim di pelabuhan Ukraina, sehingga memotong komoditas ekspor penting untuk Ukraina dan mengancam krisis pangan global. Hal ini ditunjukkan melalui data intelijen Amerika Serikat (AS).
Saat Rusia bergerak menyerang Ukraina pada 24 Februari, Kremlin telah membentuk "blokade efektif" di sepertiga utara Laut Hitam, menurut seorang pejabat AS dengan syarat anonim. Ia juga memperlihatkan peta wilayah sebagai bukti lain.
Peta tersebut menganalisis kepadatan kapal yang masuk dan keluar dari pelabuhan Ukraina sebelum dan setelah dimulainya konflik. Ini menunjukkan penurunan total lalu lintas komersial ke pelabuhan di Laut Hitam dan Laut Azov setelah dimulainya serangan.
Sementara peta ketiga, kata pejabat AS, memberikan visualisasi terkini tentang kepadatan kapal angkatan laut Rusia yang berkerumun di Laut Hitam di lepas pantai Ukraina, menyoroti "sarang aktivitas" Moskow.
"Dampak dari tindakan Rusia tidak dapat diremehkan karena ekspor lintas laut Ukraina sangat penting untuk ketahanan pangan global," kata pejabat AS, menggemakan penilaian luas dari analis Barat dan pejabat pemerintah, dilansir dari CNN International, Rabu (25/5/2022).
Sejak awal konflik, Rusia telah mengintimidasi lalu lintas komersial, dan terkadang menghambat perjalanan yang aman ke Ukraina melalui Selat Kerch dan, yang paling terlihat, menempatkan kapal perang di lepas pantai Ukraina dan menghantam pelabuhan Ukraina, kata pejabat AS.
Sebagaimana diketahui, Ukraina menyediakan sekitar 10% dari ekspor gandum dunia yang sebagian besar keluar dari negara itu melalui pelabuhan Laut Hitam.
Sebelum perang, Ukraina adalah pengekspor jagung terbesar keempat di dunia dan pengekspor gandum terbesar kelima, menurut data Departemen Luar Negeri AS. Hampir 30% perdagangan gandum dunia berasal dari Rusia dan Ukraina saja.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB, yang membantu memerangi kerawanan pangan global, membeli sekitar setengah pasokan gandum dari Ukraina setiap tahun dan telah memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika pelabuhan Ukraina tidak dibuka.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Beri Tanggapan Dingin Proposal Keamanan AS