Orang-orang mengantre untuk membeli seri perangko peringatan prajurit Pulau Ular anti-Rusia ditengah serangan Moskow ke Ukraina, di kantor pos Kyiv, Senin (23/5/2022). Mereka antre panjang untuk mendapatkan perangko tersebut. (REUTERS/Edgar Su)
Perangko tersebut memperingati tenggelamnya kapal perang Rusia di Laut Hitam dan sekelompok penjaga perbatasan Ukraina yang menghina pasukan Rusia, yang kemudian ditangkap. (REUTERS/Edgar Su)
Perangko pertama kali dikeluarkan bulan lalu untuk menghormati para prajurit Pulau Ular. Mereka dipuji sebagai pahlawan di Ukraina setelah menghina pasukan Rusia yang akan menyerang mereka. Sebuah perangko kemudian menjadi viral. Hasil dari penjualan prangko digunakan untuk usaha perang Ukraina. (REUTERS/Edgar Su)
Sekarang, perangko telah diterbitkan kembali. Perangko sebelumnya menampilkan anggota layanan Ukraina membuat gerakan tangan di kapal perang Rusia dari pantai. Namun, yang terbaru mencakup tiga prangko yang sama serta tiga prangko yang dimodifikasi yang menunjukkan anggota layanan masih berdiri, tetapi bukan kapalnya. (REUTERS/Edgar Su)
Peluncuran perangko terjadi setelah pasukan Ukraina, menggunakan intelijen dari Amerika Serikat (AS), menyerang Moskva, kapal utama armada Laut Hitam Rusia. Kapal itu kemudian tenggelam, sebuah kemunduran bagi invasi Rusia. “Kapal perang Rusia — selesai!” kata perangko, yang ditandai 14 April, tanggal kapal tenggelam. (REUTERS/Edgar Su)
Hasil dari penjualan perangko terbaru akan disumbangkan ke yayasan yang berfokus pada “membantu dokter, militer dan warga sipil,” Ukrposhta, layanan pos nasional, mengatakan dalam sebuah posting Telegram. Edisi sebelumnya mengumpulkan sekitar $135.000 untuk tentara Ukraina (REUTERS/Edgar Su)
Mengingat kegembiraan dan keributan yang ditimbulkan oleh perangko putaran pertama, Igor Smelyansky, yang mengepalai layanan pos, mengatakan 5 juta perangko akan diterbitkan kali ini — dan pelanggan dibatasi dalam berapa banyak yang dapat mereka beli “tanpa kecuali.” Ia menambahkan, perangko kali ini juga akan dijual secara internasional. (REUTERS/Edgar Su)
