Pertamina Ungkap Stok BBM Pertalite di Level 17 Hari

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Selasa, 24/05/2022 16:40 WIB
Foto: Suasana pengisian BBM di SPBU Bojongsari, Jawa Barat, Jumat (14/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa terdapat migrasi konsumen pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau BBM Pertamax ke BBM RON 90 atau Pertalite sebanyak 25%. Saat ini Pertamina meyakini bahwa stok BBM Pertalite masih cukup aman berada di level 17 hari.

Seperti yang diketahui, migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite imbas dari naiknya harga BBM Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter. hal itu menyikapi tingginya harga minyak mentah dunia yang nyaman berada di atas US$ 100 per barel.

Sementara harga BBM Pertalite sampai saat ini masih ditahan seharga Rp 7.650 per liter. Nah, akibat jurang harga yang terlampau tinggi antara Pertamax dan Pertalite, diyakini menjadi penyebab migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.


"Sekarang ini ada kurang lebih 25% yang beralih," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/5/2022).

Meski adanya peralihan konsumsi besar-besaran dari Pertamax ke Pertalite, Irto memastikan bahwa stok BBM Pertalite dalam kondisi yang aman. Sampai pada pertengahan Mei 2022 ini, stok BBM Pertalite masih cukup dalam 17 hari.

Sedianya pemerintah juga sudah meminta adanya penambahan stok BBM Pertalite. Penambah kuota tersebut juga sudah mendapatkan restu dari Komisi VII DPR. Hanya saja sampai saat ini belum diketahui apakah stok BBM Pertalite tersebut sudah dinaikkan.

Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan BBM Pertalite sebagai BBM Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Tahun ini ditargetkan konsumsi BBM Pertalite mencapai 23,05 juta Kilo Liter.

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto menyatakan bahwa pihaknya sudah sepakat menambah kuota BBM Pertalite dan juga Solar. "Daya beli masyarakat masih lemah, sehingga sebagian mungkin tidak mampu membayar Pertamax," ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/5/2022).

Untuk menjaga stok BBM Pertalite, DPR mendorong supaya kendaraan mewah dan juga plat merah untuk tidak menggunakan BBM yang dipakai oleh sejuta umat Indonesia itu.

Makanya, ia meminta pemerintah dan Pertamina untuk segera mengintensifkan petunjuk teknis mengenai pembelian BBM Pertalite. Memang, saat ini pemerintah dan Pertamina sedang menggodok aturan berupa petunjuk teknis mengenai pembelian BBM Pertalite itu.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati membenarkan bahwa saat ini pihaknya tengah menggodok revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti dengan petunjuk teknis pembelian BBM subsidi atau Pertalite itu.

"Benar, kami sedang memproses revisi Perpres 191/2014, khususnya yang terkait dengan konsumen pengguna, agar BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran. Nanti akan diikuti dengan petunjuk teknisnya," ungkap Erika kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/5/2022).

Sayangnya Erika belum mau menjabarkan detil mengenai petunjuk teknis tersebut. Sehingga belum bisa diketahui seperti apa kelak kriteria pembeli BBM Pertalite dan seperti apa skema pembelian BBM yang dipakai oleh sejuta umat Indonesia tersebut.

Iya hanya mengatakan, bahwa aturan tersebut masih digodok, Ketika waktunya tiba, pihaknya akan segera mensosialisasikan aturan tersebut. Yang jelas. "Diharapkan aturan ini berjalan pada dua sampai tiga bulan ke depan," tandas Erika.

Irto menambahkan, bahwa saat ini sedang dibahas mengenai aturan petunjuk teknis pembelian BBM Pertalite. Ia bilang pihaknya akan menyesuaikan dengan arahan Pemerintah. "Bila Perpres 191/2014 direvisi, maka pelaksanaannya akan kami sesuaikan di lapangan," ungkap Irto.

Namun Irto belum bisa menjelaskan kriteria pembeli Pertalite ini. Ia hanya bilang, Pertamina masih memastikan terlebih dahulu kriteria yang berhak menerima subsidinya BBM tersebut. "Kriteria itu yang masih dibahas," ungkap Irto.

Komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa saat ini kriteria penerima BBM bersubsidi atau Pertalite itu sudah ada. "Sudah ada di Pertamina Patra Niaga (kriterianya). Saya tidak bisa buka," ungkap Ahok kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/5/2022).


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina