Luhut Soal Covid-19: Saya Kira Kita Hampir Masuk Fase Endemi

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
24 May 2022 14:30
Infografis/Jokowi ke Luhut: Waspada Gelombang 3 Covid-19 di Akhir Tahun/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan status wabah Covid-19 di tanah air kian mendekati endemi. Hal itu ditandai dengan membaiknya sejumlah indikator seperti kasus harian Covid-19.

Demikian dipaparkan Luhut dalam Dies Natalis GAMKI ke-60 yang ditayangkan via akun Youtube GAMKI Balikpapan, 21 Mei 2022.

"Kalau kita lihat masalah Covid-19, jadi kasus harian telah menurun tajam," ujar Luhut.

Berdasarkan data yang dipaparkan Luhut, per 16 Mei 2022 ada tambahan 182 kasus konfirmasi. Tambahan itu lebih rendah 99% dibandingkan puncak kasus saat virus Corona varian Omicron merebak. Pun kasus aktif per 16 Mei 2022 sebanyak 4.700, lebih rendah 99% dibandingkan puncak kasus Omicron.

"Saya kira sudah kita hampir-hampir masuk endemi, mungkin sudah beberapa tempat ada endemi. Rawat inap (-97% dibandingkan puncak kasus Omicron), BOR (2%), jumlah meninggal (-99% dibandingkan puncak kasus Omicron) juga terus menurun tajam," kata Luhut.

Kemarin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menegaskan kalau status Indonesia terkait wabah Covid-19 masih pandemi terkendali. Menurut dia, ada sejumlah tahapan sebelum Indonesia bisa masuk ke dalam fase endemi.

"Berbicara mengenai apakah kita bisa masuk lewat pandemi masuk ke transisi endemi, maka sebenarnya ada beberapa step yang kita lewati dari pandemi kemudian deselerasi, terkendali, eliminasi, dan eradikasi," ujar Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (23/5/2022).

"Saat ini kita masuk pada periode terkendali. Jadi kita tidak bisa bilang kita saat ini dalam fase endemi, tapi pandemi yang terkendali," lanjutnya.

Mengapa disebut pandemi terkendali? Menurut Dante, hal itu disebabkan tidak ada disrupsi pada aktivitas sosial masyarakat. Kemudian kasus Covid-19 semakin menurun.

"Pandemi yang terkendali ini masih menuju fase berikutnya dan mudah-mudahan akan semakin baik sampai ke fase eliminasi dan akhirnya ke eradikasi," ujar Dante.

Ia lantas mengingatkan kalau pandemi Covid-19 bukan yang pertama. Dulu ada pandemi Flu Spanyol.

"Kita lihat Flu Spanyol itu terjadi selama 2-3 tahun. Setelah 2-3 tahun ada yang hilang sama sekalim ada yang masih tetap ada di dalam masyarakat. Tetapi karena kekebalan yang dibuat dan dibentuk secara biologis dari ibunya ke anaknya maka anak-anak tersebut menjadi lebih kebal," papar Dante.

Pun Flu Burung yang sampai saat ini masih dilaporkan. Namun, dia tidak menjadi pandemi lantaran ada kekebalan natural di masyarakat sehingga menjadi endemi.

"Apakah Covid-19 masih akan seperti itu? kita terus melakukan pemantauan, kita terus melakukan evalusi dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara bertahap yang kita longgarkan dalam aktivitas masyarakat," kata Dante.

Dalam transisi pandemi menuju endemi, lanjut dia, virus bisa saja benar-benar hilang. Akan tetapi, virus itu juga bisa berhenti menyebar karena relatif menjadi tidak berbahaya karena kita sudah punya kekebalan tubuh.

Kemudian, menurut Dante, ada adaptasi secara genetik terhadap manusia yang disebut sebagai epigenetik. Ini adalah gen yang berubah dan disebabkan oleh faktor lingkungan yang diadaptasi oleh tubuh sehingga gen dalam tubuh kita melakukan proses perubahan.

"Sehingga kekebalan tubuh kita mengalami perubahan terhadap virus pada masa pandemi sebelumnya," ujar Dante.

Lebih lanjut, Dante menegaskan kalau WHO bilang Covid-19 belum berstatus endemi di semua negara tetapi dianggap sebagai public health emergency of international concern (PHEIC). Itu artinya statusnya masih harus tetap ditetapkan diperhatikan dalam aktivitas publik tetapi dievaluasi secara berkala.

Covid-19 juga merupakan faktor khusus yang harus diperhatikan dan dievaluasi secara klinis maupun secara lab yang dilakukan secara bersama-sama di seluruh dunia.

"Jadi belum ada istilah endemi, belum ada declare endemi di semua negara di dunia, yang ada PHEIC," kata Dante.

"Dan kalau kita mau masuk pandemi terkendali, ini yang kami simpulkan di tempat kita berdasarkan atas parameter klinik, parameter biologis, serta aktivitas concern klinis yang kita kerjakan," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Mulai Khawatir Kasus Covid-19 di RI Mulai Nanjak Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular