Mendiang Fahmi Idris, Dari Pedagang Hingga Jadi Menteri

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Minggu, 22/05/2022 12:50 WIB
Foto: Fahmi Idris (Ari Saputra/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia politik dirundung duka. Politikus senior Golkar, Fahmi Idris, meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan oleh sang putri, Fahira Idris, bahwa ayahanda, Fahmi Idris, meninggal dunia. Fahmi Idris berpulang hari ini pukul 10.00 WIB di RS Medistra, Jakarta.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah ayah saya, bapak Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo @fahmiidris1. Wafat jam 10.00 WIB di ICU RS Medistra," tulis Fahira melalui akun Twitter resminya, @fahiraidris, seperti dilihat, Minggu (22/5/2022).


Fahira mengatakan almarhum ayahanda akan disemayamkan di rumah duka di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Fahmi Idris akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Fahmi Idris lahir di Jakarta 20 September 1943. Ia adalah seorang pengusaha, politikus, sekaligus mantan menteri di era Habibie dan SBY.

Dikutip dari catatan laman Kepustakaan Presiden Perpusnas, Fahmi menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu, yang dilantik pada tanggal 7 Desember 2005.

Sebelumnya Fahmi pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kabinet yang sama sebelum digantikan oleh Erman Suparno dalam perombakan (Reshuffle) yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) pada 7 Desember 2005.

Fahmi merupakan mantan Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1965-1966). Namun demikian ia diketahui tidak merampungkan kuliah ekonominya di Universitas Indonesia untuk merintis usaha.

Bakat wiraswastanya menurun dari sang ayah, Haji Idris Marah Bagindo sebagai seorang pedagang. Walaupun kemudian ia melanjutkan studinya ke Fakultas Ekonomi Extension Universitas Indonesia dan pendidikan Financial Management for Non-Financial Manager pada 1973.

Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968) ini memulai merintis usaha bersama rekan-rekan eksponen 66. Mereka mendirikan PT Kwarta Daya Pratama, 1969. Kemudian aktif dalam 10 perusahaan, di antaranya PT Kodel (Kelompok Delapan) yang bergerak di bidang perdagangan, industri, dan investasi.

Fahmi tidak bisa meninggalkan ambisinya di bidang politik. Ia bergabung dengan partai Golkar pada tahun 1984. Fahmi memilih Golkar karena ia melihat adanya aspek kemanusiaan yang menampung semua persamaan pikiran dan hobinya. Periode 1998-2004, ia didapuk sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta.

Ditahun yang sama Fahmi dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan B.J. Habibie (1998-1999), Fahmi menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Anies Baswedan: Kita Rayakan Kebebasan Tom Lembong