Sri Mulyani Usul ke DPR: Tambah Subsidi & Bansos, Utang Turun

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
19 May 2022 12:20
Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberikan Keterangan Pers Mengenai Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Memberikan Keterangan Pers Mengenai Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengajukan perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022. Di mana belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik membengkak, namun rencana penerbitan utang malah turun.

"Defisit tetap bisa diturunkan menjadi 4,50% PDB," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5/2022)

Belanja negara tahun ini mencapai Rp 3.106 triliun. Tambahan yang signifikan terjadi pada subsidi BBM dan LPG Rp 71,8 triliun dan Listrik Rp 3,1 triliun. Sementara kompensasi yang harus dibayarkan adalah Rp 216,1 triliun. Sehingga total subsidi dan kompensasi adalah Rp 443,6 triliun.

Anggaran perlindungan sosial juga ditambah sekitar Rp 18,6 triliun. Pemerintah juga memberikan tambahan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp 47,2 triliun. Namun pemerintah melakukan efisiensi dengan pengurangan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 12 triliun.

Pos belanja negara untuk pendidikan secara konsekuensi juga naik pada kisaran Rp 23,9 triliun. Penambahan beberapa pos belanja di atas juga berkonsekuensi menyerap tambahan penggunaan SAL sekitar Rp 50 triliun.

Kemenkeu. (Tangkapan layar)Foto: Kemenkeu. (Tangkapan layar)
Kemenkeu. (Tangkapan layar)

Meski demikian, penerimaan negara juga meningkat menjadi Rp. 2.266 triliun dari perencanaan semula pada APBN 2022 sebesar Rp. 1.846 triliun. Naiknya pendapatan negara disumbangkan dari penerimaan pajak maupun PNBP atas kenaikan berbagai komoditas ekspor yang menjadi andalan kita seperti; CPO dan batubara.

Dengan defisit yang rendah, artinya pemerintah mengurangi rencana penerbitan surat utang yang tadinya diperkirakan mencapai Rp 868 triliun.

"Jadi melindungi masyarakat iya, ekonomi iya, dan APBN iya. Itu triple objektif akan terus kami jaga," tegas Sri Mulyani.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Habiskan Rp146,9 T untuk Belanja Subsidi per Juli 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular