Hmm.. Usai Kritik Rusia, Mantan Perwira Ini Tarik Ucapannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang mantan perwira Rusia secara mengejutkan melayangkan pernyataan yang bertentangan, setelah sehari sebelumnya mengkritik kabar terkait pasukan Moskow yang berada di atas angin dalam serangannya ke Ukraina.
Berbicara kepada saluran TV pemerintah Rusia pada Rabu (18/5/2022), pensiunan kolonel Rusia, Mikhail Khodarenok,mengatakan setiap pembicaraan tentang Ukraina "sangat dibesar-besarkan."
"Ketika orang berbicara tentang Ukraina yang memperoleh kemampuan untuk melakukan serangan balik, itu sangat dibesar-besarkan," katanya, seperti dilansir CNN International, Kamis (19/5/2022).
"Sehubungan dengan tindakan komando tertinggi kami, ada banyak alasan untuk percaya bahwa implementasi dari rencana ini dalam waktu dekat akan memberikan kejutan yang tidak menyenangkan bagi Ukraina," tambahnya.
Khodarenok juga mengatakan tidak mungkin bagi angkatan bersenjata Ukraina untuk mendapatkan supremasi udara dalam beberapa bulan ke depan, dan mendapatkan supremasi angkatan laut.
"Sementara Armada Laut Hitam kita berada di Laut Hitam, Armada Laut Hitam Ukraina memiliki supremasi tidak diragukan lagi," tambahnya.
Padahal, dalam kritik publik yang disiarkan Rossiya pada Selasa (17/5/2022), Khodarenok menuturkan situasi yang terjadi pada Rusia akibat serangannya ke Ukraina akan makin buruk.
"Jangan terlalu percaya informasi yang menenangkan (bagi pihak Rusia) karena terkadang informasi sengaja disebarkan tentang kerusakan moral atau psikologis angkatan bersenjata Ukraina, seolah-olah mereka mendekati krisis moral atau keretakan. Semua ini tidak mendekati kenyataan," katanya.
Menurutnya, Ukraina memiliki kemampuan untuk mempersenjatai hingga satu juta orang. Pasalnya, negara pimpinan Volodymyr Zelensky tersebut sudah mendapat bantuan nyata dari Eropa yang siap mengirimkan bantuan pasukan secara langsung.
"Kita perlu melihat kenyataan ini dalam waktu dekat dan kita perlu mempertimbangkannya dalam perhitungan operasional dan strategis kita. Terus terang makin parah," katanya.
Khodarenok juga mengomentari soal isolasi banyak negara terhadap Rusia. Menurutnya, hal tersebut menjadi masalah utama yang harus dihadapi saat ini ketimbang memberikan ancaman kepada negara lain.
"Jangan mengayunkan rudal ke arah Finlandia, ini hanya akan terlihat konyol. Masalah terbesar dengan situasi militer dan politik kita adalah bahwa kita berada dalam isolasi geopolitik total dan seluruh dunia menentang kita, bahkan jika kita tidak mau mengakuinya," tegasnya.
(tfa/luc)