
Panas! Rusia Ungkap Rencana Mundur dari WTO & WHO, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia memulai proses penarikan secara sepihak dari serangkaian keanggotaan dari badan internasional. Wakil Ketua Duma Rusia Pyotr Tolstoy mengatakan Moskow akan keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami memiliki pekerjaan untuk merevisi kewajiban internasional kami, perjanjian yang hari ini tidak membawa manfaat, tetapi secara langsung merugikan negara kami. Kementerian Luar Negeri mengirim daftar perjanjian tersebut ke Duma Negara," kata Tolstoy, dikutip dari Politico, Kamis (19/5/2022).
"Bersama dengan Dewan Federasi, kami berencana untuk menganalisisnya dan mengusulkan untuk mundur," tambahnya.
Tolstoy mengatakan, pemerintah memilih menarik diri dari organisasi perdagangan dan kesehatan internasional karena badan tersebut telah mengabaikan semua kewajiban terhadap negaranya.
Sebelumnya, negara-negara anggota WHO Eropa memberikan suara pada 10 Mei untuk mendukung resolusi yang memaksa WHO memutuskan potensi relokasi kantor penyakit tidak menular Eropa dari Moskow serta penangguhan sementara pertemuan regional di Rusia.
Resolusi itu dikecam oleh Wakil Menteri Kesehatan Rusia Andrey Plutnitsky. Ia menggambarkannya sebagai "pelanggaran berat terhadap konstitusi WHO."
Pada Maret lalu, sebuah partai minoritas pro-Kremlin di Duma menyusun RUU yang mengusulkan untuk menarik diri dari WTO setelah sekelompok negara Barat memilih menangguhkan preferensi perdagangan Moskow setelah serangannya ke Ukraina.
Meski begitu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov menolak pernyataan Tolstoy. Menurutnya tidak masuk akal bagi Rusia untuk menarik diri dari WTO sekarang.
"Kami membutuhkan waktu yang sangat lama, hampir 16 tahun, untuk memasuki organisasi. Semua mengharapkan manfaat dan hasil yang maksimal. Sangat menantang untuk menghitung hasil dari segi nilai," kata Manturov, dikutip dari kantor berita TASS.
"Sayangnya, di tengah situasi dunia saat ini, hampir tidak ada siapa pun memperhatikan WTO dan [negara-negara] mengambil langkah-langkah preferensial. Kami juga melindungi industri kami menggunakan segala cara yang mungkin untuk diterapkan dalam kerangka aturan beradab dengan mempertimbangkan WTO. Saya tidak berpikir bahwa masuk akal untuk mundur hari ini seperti yang kami lakukan sudah disesuaikan dengan kondisi itu," tambahnya.
Manturov menambahkan, dengan bergabung bersama WTO, Rusia mampu melindungi kepentingan perusahaan domestiknya kini.
"Sekitar 30 aplikasi telah diajukan oleh Rusia di pengadilan WTO, yang sedang dipertimbangkan. Pertimbangannya panjang, tetapi setidaknya ada peluang seperti itu, kami tidak memilikinya sebelumnya," imbuhnya.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Mau Keluar Dari WHO & WTO, Ada Apa?