
Awas! Situasi China Memburuk, RI Bisa Ikutan Apes

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi China semakin memburuk. Kasus Covid-19 yang terus melonjak memaksa pemerintah China memberlakukan lockdown dan menurunkan perekonomian.
"Di Tiongkok pada triwulan I tumbuh 4,8%," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022)
"Dan di Tiongkok ini khususnya di pemerintah Shanghai memberlakukan kebijakan lockdown sejak akhir Maret 2022 seiring peningkatan covid. Kalau sulit dihentikan dan akan berdampak ke kinerja ekspor ke Tiongkok," jelasnya.
China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Aktivitas ritel dan pabrik China turun tajam pada April akibat kebijakan penguncian wilayah atau lockdown Covid-19.
Kebijakan luas ini membatasi pekerja dan konsumen di rumah mereka serta sangat mengganggu rantai pasokan. Prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu pun lesu.
Penguncian penuh atau sebagian diberlakukan di pusat-pusat utama di seluruh negeri pada Maret dan April, termasuk kota terpadat Shanghai, memukul produksi dan konsumsi dan meningkatkan risiko bagi bagian-bagian ekonomi global yang sangat bergantung pada China.
Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional (NBS) pada Senin (16/5/2022), penjualan ritel pada April menyusut 11,1% dari tahun sebelumnya, kontraksi terbesar sejak Maret 2020, dan lebih tajam dari proyeksi dalam jajak pendapat Reuters.
Produksi pabrik turun 2,9% dari tahun sebelumnya, mematahkan ekspektasi untuk kenaikan dan penurunan terbesar sejak Februari 2020.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biasanya Jadi Andalan, Kini Ekspor RI Ke China Anjlok