
Masih Ada 8,4 Juta Pengangguran di RI, Apa Solusi Pak Jokowi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengerahkan berbagai strategi guna mengurangi tingkat pengangguran di tanah air. Ada empat jurus yang akan disiapkan pemerintah.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia telah berkurang menjadi 8,40 juta per Februari 2022. Angka itu turun 350.000 dari posisi per Februari 2021 yang mencapai 8,75 juta orang.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan proses pemulihan ekonomi terjadi secara bertahap, dan terpenting penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19 di tahun lalu juga telah berkurang signifikan.
"Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 di tahun 2021 ada 19,1 juta. Nah sekarang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 di 2022 menurun hanya 11,5 juta. Artinya ada penurunan 7,57 juta orang dan ini sudah kembali bekerja dan tidak mengalami dampak Covid-19," jelas Amalia kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (16/5/2022).
Selain itu, dampak orang bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja juga sudah menurun. Di mana tahun lalu, jumlah ada 15,7 juta, dan tahun ini hanya 9,4 juta.
Amalia memandang proses konsolidasi di lapangan kerja mulai terlihat ke arah positif dan untuk mengembalikan perbaikan lapangan kerja dibutuhkan waktu. Namun momentum pemulihan ekonomi saat ini akan selalu dijaga.
"Apalagi kalau lihat pertumbuhan sektor industri manufaktur dari produksi sudah tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi, 5,07%. Sementara pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01% (year on year)," ujarnya.
Selain industri manufaktur, Bappenas mencatat sektor lainnya yang juga berpotensi menyerap tenaga kerja, yakni pertanian dan perdagangan.
"Ketiga sektor inilah yang kelihatannya sudah pulih dan akan menjadi prime mover atau driver proses pentahapan pemulihan lapangan kerja di Indonesia," ujarnya lagi.
Bappenas juga melihat bahwa saat ini mobilitas masyarakat sudah kembali pulih. Terlihat pada kuartal II-2022 di saat musim libur panjang Lebaran, sektor transportasi dan pariwisata sudah kembali bergeliat.
Dalam melayani kebutuhan masyarakat yang tinggi dan pulih, pemerintah meyakini lapangan kerja akan terbuka lebar. Penyerapan lapangan kerja, kata Amalia dimulai dari sektor-sektor jasa terlebih dahulu dan diiringi sektor lain seperti industri manufaktur.
Pada saat bersamaan, lanjut dia, pemerintah akan terus mendorong proses industrialisasi, dan hilirisasi akan jadi program kunci pemerintah.
"Pemerintah juga menyiapkan rencana kerja di tahun 2022 da 2023, di mana RKP 2022-2023 memprioritaskan pengembangan kawasan industri. Ini menjadi salah satu perhatian besar yang didorong masif dan lintas sektor," jelas Amalia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masalah 10 Juta Gen Z Nganggur Jadi 'Pikiran' Menteri-Menteri Jokowi
