Internasional

Rusia-AS Teleponan Pertama Kali Selama Perang, Ini Isinya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 16/05/2022 08:50 WIB
Foto: lustrasi bendera Rusia - Amerika Serikat. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menhan Rusia Sergei Shoigu dilaporkan mengadakan panggilan telepon bersama. Panggilan itu merupakan yang pertama sejak serangan Rusia ke Ukraina.

Dalam rilis Pentagon, Jumat (13/5/2022), panggilan berlangsung sekitar satu jam dan atas permintaan Austin. Dalam kesempatan itu, Austin meminta agar Rusia segera melakukan gencatan senjata di Ukraina.


"Menteri Austin mendesak gencatan senjata segera di Ukraina dan menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi," tulis Pentagon dalam situs resminya.

Dalam serangan Rusia ke Ukraina, Washington memberikan dukungannya kepada Kyiv dan mengecam serangan yang dilakukan oleh Moskow. Bersama para mitra Baratnya, Negeri Paman Sam telah menjatuhkan deretan sanksi ekonomi dan keuangan untuk menutup pintu pendapatan yang dapat digunakan Rusia untuk membiayai serangan.

Bahkan, AS juga memberikan deretan bantuan, baik senjata maupun bantuan 'tidak mematikan' ke Ukraina. Saat ini, AS juga sedang merencanakan bantuan sebesar US$ 40 miliar untuk membantu negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu.

Tak hanya dukungan persenjataan dan dana, AS juga memberikan dukungan moral kepada Ukraina dengan mengirimkan pejabatnya mengunjungi negara itu. Terbaru, pemimpin minoritas Senat Mitch McConnell dan ibu negara Jill Biden mengunjungi negara yang merupakan jiran dari Rusia itu.

Moskow menanggapi reaksi AS ini dengan serius. Presiden Rusia Vladimir Putin justru menuduh Washington akan menggunakan Ukraina untuk melancarkan kampanye anti-Rusia dengan memancing Kyiv ikut dalam aliansi NATO. Bahkan, atas reaksi sanksi AS, Putin meminta agar nuklir negaranya itu disiagakan.

Selain itu, Kremlin juga menyatakan setiap bantuan militer yang dikirimkan oleh AS dan sekutunya akan menjadi target serangannya.

Serangan Rusia ke Ukraina sendiri telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Putin mengatakan alasan serangan ini adalah untuk melawan kaum ultranasionalis yang digambarkannya sebagai Nazi yang melakukan genosida terhadap masyarakat berbahasa Rusia di negara itu.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Rebut Desa di Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah!