Gegara PMK Peternak Sapi Monster Bisa Nangis

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 May 2022 14:25
Ilustrasi Peternak Sapi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Peternak Sapi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peternak sapi seharusnya menikmati keuntungan menjelang Iduladha bulan depan. Namun, penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang membuat peternak dibayangi kerugian besar, utamanya jika menyerang sapi besar dengan harga mahal.

"Ada yang 80 jutaan, sapi-sapi gede ukuran 1 ton, Rp 80-100 juta. Sapi-sapi premium itu kan mahal, makanya kalau itu yang kena kan nangis," kata Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/5/22).

Padahal, peternak perlu merogoh kocek lebih dalam demi membesarkan sapi berukuran besar tersebut. Modal tersebut meliputi biaya pakan, pekerja hingga biaya operasional di rumah potong tersebut.

"Dia beli sapi kecil bakalan harga Rp 7-10 juta yang baru, tapi dia lihat ini sapi bakal gede, bakal jadi sapi monster, kemudian dia pelihara 1-2 tahun, sehari dia minimum 10 ribu, ditambah tenaga dan lain-lain hitung 15 ribu sehari, kali 3 tahun," kata Rochadi.

Dengan asumsi tersebut, peternak kira-kira memerlukan modal sekitar Rp 15 juta. Modal tersebut di luar biaya angkut dan transportasi dari satu tempat ke tempat lainnya, utamanya Ketika akan dipotong.

"Biasanya peternak untuk tenaga kerja, rumput ngga dihitung, tapi kalau dihitung minimal aja Rp 15 ribu jadi itu sapi 1 ton kalau bener peliharaanya, 1 ton bisa 80-100 juta. Namun kalau mati jadi masalah, gak dapet apa-apa," sebut Rochadi.

Peternak terus berupaya agar peliharaannya tidak menjadi korban penyakit kuku dan mulut. Sementara Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah tidak mempengaruhi stok ternak untuk perayaan Iduladha tahun ini.

Stok ternak ruminansia secara nasional diklaim sangat mencukupi. 

"Mengacu data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor. Sehingga stok untuk pasokan hewan kurban tahun ini seharusnya aman," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis, Jumat (13/5/2022).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Sapi Kena Wabah, Kucuran Dana Darurat Jokowi Mendesak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular