Awas Jebol! Baru 4 Bulan, Penyaluran Pertalite Capai 39%

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
12 May 2022 10:05
Suasana antrian pengemudi motor untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, (30/3/2022). (CNBC Indoneia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) telah mencapai 39% dari kuota yang sudah ditetapkan pada tahun ini.

Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak menjelaskan bahwa sejak Kementerian ESDM resmi menetapkan BBM jenis Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Maka pihaknya terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan.

"Sejak diterbitkannya peraturan menteri tentu Pertalite ini menjadi JBKP yang memang kita lakukan juga pengawasan dan pemantauan terhadap distribusinya. Untuk Januari sampai April itu untuk JBKP sudah terealisasi 39% yang sampai Maret sudah terverifikasi, yang April adalah yang unverified," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (11/5/2022).

Alfon mengatakan konsumsi Pertalite sendiri mengalami kenaikan rata-rata 36,1%. Adapun, kenaikan tertinggi mencapai 46% pada saat H-1 lebaran 2022. Oleh sebab itu, guna menjaga ketersediaan pasokan Pertalite tetap aman hingga akhir tahun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk melakukan pengawasan.

"Bagaimana ini bisa mencukupi, dengan Pertamina selaku badan penugasan bahwa ini mengisi Pertalite itu yang benar-benar layak," katanya.

Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR sebelumnya menyampaikan akan menambah kuota BBM Pertalite sebanyak 5,45 juta Kilo liter (kl) menjadi 28,50 juta kl.

Penambahan kuota itu sebagai dampak dari melonjaknya permintaan Pertalite pasca harga BBM RON 92 atau Pertamax mengalami kenaikan.

Arifin mengusulkan kuota Solar subsidi ditambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

"Beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia kami siapkan. Jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar, minyak tanah, dan JBKP Pertalite dan penyesuaian harga BBM non subsidi," ungkapnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/04/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap Beli Pertalite Wajib Daftar? Ini Kata Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular