Setelah CATL, IBC-Antam Bakal Gandeng Investor Mana Lagi?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 May 2022 17:15
Contemporary Amperex Technology Co., Limited. (CATL)
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL), akan bekerja sama dengan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) atau PT Industri Baterai Indonesia (IBI) untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Adapun jumlah investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir ini diperkirakan mencapai US$ 5,968 miliar atau sekitar Rp 85,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).

CATL bekerja sama dengan Antam dan IBC melalui cucu usahanya yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL). CBL merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp), di mana Brunp adalah anak perusahaan dari CATL.

CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) pada Kamis (14/4/2022).

Lantas, setelah mendapatkan komitmen kerja sama dengan CATL, perusahaan global mana lagi yang akan digandeng Antam dan IBC untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik di RI?

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nicolas Kanter menyatakan tantangan dalam pengembangan baterai listrik saat ini terdapat pada percepatan hilirisasi untuk kebutuhan dalam negeri, terutama berupa regulasi dan dukungan investasi.

Adapun selain bersama CATL, BUMN tambang ini juga menjalin kerja sama dengan perusahaan terkemuka asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution. Kedua perusahaan ini memang penguasa pasar baterai dunia saat ini.

"Ada CATL itu, masuk diskusi lebih jauh dengan LG Energy Solution," katanya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menilai terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan baterai listrik di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti investasi, teknologi pemrosesan hingga daur ulang.

"Kita belum punya ahli di sana. Kita benar-benar harus menyiapkan partner yang mau berinvestasi dan juga teknologinya. Saat ini juga LGES ini dari Korea Selatan, Antam dan IBC ini berpartner dengan CATL dan LGES," katanya.

Untuk diketahui, CATL dan LG merupakan dua produsen baterai kelas kakap dunia, bahkan keduanya menguasai 55% dari pasar baterai dunia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IBC-Antam Bakal Pegang 40% di Pabrik Baterai EV Bareng CATL

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular