Tahun Ini Freeport Bakal Kocek Rp 22 T buat Smelter Baru

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
10 May 2022 18:10
Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. ( Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) pada tahun 2022 ini akan merogoh kantong perusahaan hingga Rp 22 triliun. Dana tersebut untuk mendukung realisasi pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga yang sedianya berada di Kawasan Industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas menjabarkan, sampai saat ini progres pembangunan smelter konsentrat tembaga Freport di Gresik sudah mencapai 23% dengan menelan biaya total mencapai US$ 700 juta.

Seperti yang diketahui, investasi total pembangunan smelter yang baru diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2021 itu mencapai US$ 33 miliar.

Untuk tahun ini, Tony Wenas menargetkan pembangunan smelter sudah bisa mencapai 50% atau biayanya setara dengan US$ 1,6 miliar. "Sampai akhir tahun Freeport Indonesia akan mengeluarkan sekitar Rp 22 triliunan," terang tony Wenas kepada CNBC Indonesia dalam Talk To Titans, Selasa (10/5/2022).

Yang terang, kata Tony, pihaknya optimis penyelesaian smelter tersebut bisa sesuai dengan yang ditargetkan atau di tahun 2023. "Kemudian pre commissioning dulu. Yang jelas masih di pemerintah, sekarang ini smelter sudah berproduksi," ungkap Tony.

Nah, untuk mendukung keuangan perusahaan dalam membangun smelter, Freeport Indonesia sebelumnya juga sudah menerbitkan global bond atau surat utang berjangka global senilai US$ 3 miliar atau setara Rp 43,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$).

Tony mengklaim, bahwa global bond yang diterbitkan oleh Freeport Indonesia laku keras di pasar internasional. "Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap PTFI yang merupakan bagian dari Indonesia. Ini salah satu penerbitan bond terbesar di Asia Tenggara untuk beberapa tahun terakhir ini, jadi perlu berbangga hati bahwa kita dipercaya, Indonesia dipercaya," klaim Tony.

Tony membeberkan, ada beberapa investor besar yang tertarik dengan penerbitan global bond tersebut. Hanya saja ia enggan merinci nama-nama investor itu. Ia hanya bilang terdapat tiga investor.

Diantara ketiga investor itu ada yang membeli bond Freeport selama tenor lima tahun senilai US$ 750 juta, selama 10 tahun US$ 1,5 miliar dan selama 30 tahun US$ 750 juta.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wih! Ternyata Smelter Baru Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular