Harga Mobil Baru Naik Puluhan Juta, Orang Kaya Jakarta Cuek!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 May 2022 14:30
Mercedez Benz Van-Tastic 2018 (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Foto: Mercedez Benz Van-Tastic 2018 (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan mobil pada bulan diperkirakan April masih mencatatkan permintaan yang cukup baik seperti bulan sebelumnya. Bahkan penjualan mobil mewah juga masih dilaporkan permintaannya tinggi. Hal ini terungkap dari pantauan salah satu dealer mobil premium di Jakarta.

Diketahui pada bulan April kemarin harga mobil sudah mulai terkerek naik imbas kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%. Namun menurut salah satu penuturan sales mobil mewah penjualannya masih cukup bagus pada bulan April.

"Untuk permintaan di bulan April SPK Mercedes Benz masih cukup banyak. Untuk mobil Eropa atau premium car tidak ada masalah untuk kenaikan PPN," kata Rizal salah satu sales Diler Mercedes Benz di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022).

Setidaknya dari dilernya setiap bulan rata-rata berhasil membukukan surat pemesanan kendaraan (SPK) sebanyak 20 unit. Menurut dia bulan April juga tidak jauh dari itu.

"Per Orang bisa 3 - 4 SPK per bulan," jelasnya.

Dia menuturkan untuk pasar mobil premium tidak terpengaruh kenaikan harga karena daya belinya masih kuat. Sementara kenaikan harga PPN yang hanya 1% belum terasa bagi orang berduit. Selain itu juga ada lebaran juga kerap jadi momentum orang untuk mengganti unit kendaraan.

"Kalau momen lebaran pembelian melonjak karena memang orang mencari unit yang ready," katanya.

Saat ini untuk harga penjualan mobil Mercedez Benz tipe C menjadi Rp 1,2 miliar sedangkan tipe E menjadi Rp 1,5 miliar. Kenaikan 1% PPN diperkirakan mencapai puluhan juta.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, menjelaskan penjualan mobil pada bulan April masih diprediksi cukup baik seperti bulan Maret sebelumnya. Namun untuk mengenai angka pertumbuhan masih harus menunggu data yang rilis tidak lama lagi.

"Data bulan April 2022 masih belum masuk. Mudah-mudahan kurang lebih sama dengan Maret. Kita lihat saja data April harusnya masih cukup baik," kata Kukuh kepada CNBC Indonesia, Senin (10/5/2022).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asyik! Sekarang Beli Mobil Bisa Lewat Rumah Aja, Ini Caranya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular