
Ini Cara Buat Putin Setop Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia meningkat. Hal ini terjadi setelah langkah militer negara itu ke Ukraina yang mendapatkan pertentangan dan bantuan yang banyak dari negara-negara Barat.
"Saya memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia untuk menempatkan pasukan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi beberapa pekan lalu.
Pasukan pencegahan yang dimaksudkan itu termasuk mengenai kekuatan nuklir. Senjata yang dimiliki Rusia juga tak main-main. Negara itu diketahui merupakan negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia.
Meski begitu, penggunaan senjata nuklir di Ukraina sepertinya tidak terjadi. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang akan dipakai hanya senjata konvensional.
Lavrov juga mengatakan dengan serangan Rusia sekarang terfokus di timur Ukraina, perang memasuki fase baru. Pernyataan itu senada dengan yang dilontarkan pihak militer Ukraina.
"Operasi di timur Ukraina bertujuan, seperti yang diumumkan sejak awal, untuk sepenuhnya membebaskan republik Donetsk dan Luhansk [yang memproklamirkan diri]. Dan operasi ini akan berlanjut," katanya kepada India Today, dikutip BBC, Selasa (10/5/2022).
"Tahap lain dari operasi ini sedang dimulai, dan saya yakin ini akan menjadi momen yang sangat penting dari seluruh operasi khusus ini," imbuhnya.
Hal ini juga ditegaskan oleh doktrin nuklir negara itu. Pada 2020 lalu, doktrin nuklir Rusia menyatakan negara itu hanya akan menggunakan serangan nuklir hanya satu dari empat kasus saja.
Kasus tersebut adalah saat rudal balistik ditembakkan ke Rusia atau wilayah sekutu, ketika musuh menggunakan senjata nuklir, tanggapan pada serangan situs senjata nuklir Rusia, terakhir tanggapan atas serangan yang mengancam keberadaan Rusia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Vs NATO di Ukraina, Waspada Teror '3 Serangkai' Nuklir