RI Dag Dig Dug, Diterjang Covid Hingga Hepatitis Misterius

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 May 2022 16:50
Ada Wabah Hepatitis Akut? Ini Kata Menkes
Foto: Ada Wabah Hepatitis Akut? Ini Kata Menkes

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia belum lepas dari ancaman berbagai penyakit. Belum usai dengan Covid-19, pemerintah mengumumkan menemukan penyakit baru Hepatitis Akut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kasus Covid-19 sebenarnya sudah mengalami penurunan. Saat ini pihaknya berada dalam fase monitoring dengan hati-hati.

Varian baru yang ada di dunia jadi yang dimonitor pihaknya. Sebab dia menuturkan adanya varian baru berisiko membuat jumlah kasus Covid-19 menjadi melonjak.

Salah satu yang diamati adalah subvarian BA.2 yang juga sudah ada di Indonesia. BA.2 telah menyebabkan kenaikan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.


Ada juga negara-negara yang bernasib seperti Indonesia, yakni BA.2 telah dominan namun kasus tidak naik secara pesat. Kondisi ini teramati terjadi di Inggris dan India.

Selain BA.2, BA.4 dan BA.5 juga jadi perhatian. Budi mengatakan kasus di Afrika Selatan sudah mengalami kenaikan namun masih berjumlah sedikit.

"Karena kenaikan sedikit belum banyak, kita melakukan monitoring bersama WHO, varian baru-baru ini," kata Budi, dalam keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia, Senin (9/5/2022).

Selain memonitor varian baru, Budi juga mengatakan pengamatan dilakukan adanya kenaikan kasus pasca lebaran. Berdasarkan dari lebaran dan natal serta tahun baru sebelumnya, kenaikan kasus terjadi pada hari-27 hingga ke-34 setelah hari raya.

Karena Senin hari ini masih hari ketujuh setelah lebaran, dia mengatakan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunggu beberapa hari lagi. "Kita mengusulkan kepada bapak Presiden tunggu dulu 20-25 hari ke depan, apakah ada pola kenaikan seperti lebaran dan nataru sebelumnya," kata Budi.

HALAMAN SELANJUTNYA >> Hepatitis Akut

Selain Covid-19, Indonesia juga telah menemukan kasus Hepatitis Akut. Kasus itu sebelumnya ditemukan di sejumlah negara Eropa pada akhir April lalu.

Budi menjelaskan WHO mengumumkan kasus Hepatitis Akut di Eropa pada 23 April 2022 lalu. Berselang empat hari kemudian, Indonesia menemukan 3 kasus di Jakarta.

"Sampai sekarang kondisinya di Indonesia ada 15 kasus," jelasnya.

Di dunia, kasus hepatitis akut tertinggi terjadi di Inggris dengan 115 kasus. Berikutnya ada di Italia, Spanyol dan AS.

Pemerintah juga telah melakukan koordinasi dengan pihak CDC AS dan Inggris. Dilaporkan hingga sekarang belum diketahui soal virus apa yang menyebabkan penyakit itu, meskipun ada kemungkinan berasal dari Adenovirus Strain 41.

Namun tercatat banyak juga kasus tanpa disertai virus itu. "Jadi masih melakukan penelitian bersama-sama Inggris dan Amerika penyebabnya apa," jelasnya.

Budi juga mengingatkan untuk melakukan cuci tangan dengan bersih. Ini dikarenakan virus penyebab hepatitis akut terjadi dari asupan makanan.

Selain itu juga memastikan SPGT dan SGOT setelah adanya gejala buang air besar dan demam. Jika sudah di atas 100 langsung menuju ke rumah sakit, karena nilai normalnya 30.

Ancaman penyakit lain adalah penyakit mulut dan kuku yang mneyerang hewan. berdasarkan diskusi dengan WHO dan badan penyakit kesehatan hewan dunia, domain penyakit berada di hewan dan tidak ada yang menular ke manusia tidak seperti SARS-CoV-2 ataupun flu burung.

"Khusus mulut dan kuku hanya ada di hewan berkuku dua. Jadi sangat jarang loncat ke manusia. Tidak perlu khawatr dari sisi kesehatan manusia," jelasnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular