
RI Dag Dig Dug, Diterjang Covid Hingga Hepatitis Misterius

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia belum lepas dari ancaman berbagai penyakit. Belum usai dengan Covid-19, pemerintah mengumumkan menemukan penyakit baru Hepatitis Akut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kasus Covid-19 sebenarnya sudah mengalami penurunan. Saat ini pihaknya berada dalam fase monitoring dengan hati-hati.
Varian baru yang ada di dunia jadi yang dimonitor pihaknya. Sebab dia menuturkan adanya varian baru berisiko membuat jumlah kasus Covid-19 menjadi melonjak.
Salah satu yang diamati adalah subvarian BA.2 yang juga sudah ada di Indonesia. BA.2 telah menyebabkan kenaikan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.
Ada juga negara-negara yang bernasib seperti Indonesia, yakni BA.2 telah dominan namun kasus tidak naik secara pesat. Kondisi ini teramati terjadi di Inggris dan India.
Selain BA.2, BA.4 dan BA.5 juga jadi perhatian. Budi mengatakan kasus di Afrika Selatan sudah mengalami kenaikan namun masih berjumlah sedikit.
"Karena kenaikan sedikit belum banyak, kita melakukan monitoring bersama WHO, varian baru-baru ini," kata Budi, dalam keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia, Senin (9/5/2022).
Selain memonitor varian baru, Budi juga mengatakan pengamatan dilakukan adanya kenaikan kasus pasca lebaran. Berdasarkan dari lebaran dan natal serta tahun baru sebelumnya, kenaikan kasus terjadi pada hari-27 hingga ke-34 setelah hari raya.
Karena Senin hari ini masih hari ketujuh setelah lebaran, dia mengatakan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunggu beberapa hari lagi. "Kita mengusulkan kepada bapak Presiden tunggu dulu 20-25 hari ke depan, apakah ada pola kenaikan seperti lebaran dan nataru sebelumnya," kata Budi.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Hepatitis Akut