Waspada! Masih Ada Potensi Kenaikan Kasus Covid Pasca Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melakukan monitoring untuk kenaikan kasus pasca lebaran. Hal ini dilakukan mengingat setelah liburan panjang, seperti lebaran serta natal dan tahun baru lalu kasus Covid-19 mengalami peningkatan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pola pada liburan sebelumnya kenaikan kasus terjadi pada hari ke-27 sampai hari-34 setelah hari raya.

"Kami melakukan monitoring kenaikan kasus pasca lebaran. Berdasarkan monitoring pasca liburan besar, lebaran dan nataru kenaikan akan terjadi di hari ke-27 dan hari ke -34," jelas Budi dalam keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia, Senin (9/5/2022).

Per Senin hari ini merupakan hari ketujuh setelah lebaran 2022. Dia menyatakan telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunggu beberapa hari ke depan lagi.

"Kita mengusulkan kepada bapak Presiden tunggu dulu 20-25 hari ke depan, apakah ada pola kenaikan seperti lebaran dan nataru sebelumnya," kata Budi.

Baca: Sri Mulyani Kena Covid, Ini Ceritanya

Dalam kesempatan itu, Budi juga menjelaskan pihaknya melakukan monitoring dengan WHO terkait munculnya varian baru. Sebab varian baru menyebabkan lonjakan kasus baru.

Misalnya subvarian omicron baru BA.4 dan BA.5. Dia mengatakan di Afrika Selatan sudah ada kenaikan, walaupun masih dikatakan sedikit karena adanya kedua varian baru tersebut.

"Karena kenaikan sedikit belum banyak, kita melakukan monitoring bersama WHO, varian baru-baru ini," ungkapnya.

Selain itu juga Budi menjelaskan melakukan pengamatan seperti BA.2. Subvarian ini sudah ada di Indonesia dan terjadi kenaikan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.

"Inggris dan India, varian BA.2 sudah dominan tapi kasusnya tidak naik secara pesat. Sama seperti Indonesia," kata Budi.

Baca: It's Not Over! PPKM Se-Indonesia Diperpanjang (Lagi) 2 Pekan

(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Segera Umumkan Cuti Bersama Lebaran 2022, Berapa Hari?